PDIP Soal Ganjar-Mahfud Kalah di Jateng dan Bali: Itulah Anomalinya!

Pasangan Ganjar-Mahfud menempati posisi ketiga di berbagai quick count lembaga survei. Padahal, perolehan suara bagi partai pengusung, yakni PDIP berada di posisi paling atas.

Lebih parahnya, Ganjar juga kalah di sejumlah daerah yang jadi kandang banteng, seperti Jawa Tengah, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.

“Justru itulah yang salah satu anomalinya. Karena pergerakan dari struktur itu sangat masif meskipun kami melihat kalau elemen-elemen kekuatan penggerak dari PDI Perjuangan seperti kepala-kepala daerah dari kami banyak sekali yang dilakukan, intimidasi yang dilakukan dengan menggunakan proses-proses hukum,” jelas Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto usai rapat bersama di Gedung High End, Jakarta, Kamis (15/2).

“Tetapi, ini kan dirasakan, tetapi bukti-bukti materialnya yang kemudian dirumuskan oleh tim khusus tadi” tambah dia.

Hasto memastikan semua mesin partai pengusung Ganjar-Mahfud, sudah bekerja maksimal. Dia menduga ada cara-cara yang dimainkan pada pemilu 1997 yang kini dilakukan lebih smooth.

“Kesimpulan sementara itu adalah ini terjadi excessive shooting, over shooting, ini persis dengan apa yang terjadi pada pemilu tahun 1997 yang lalu. Hanya saja cara-caranya jauh lebih soft, proses engineering-nya, itu seperti itu,” tutur dia.

Lalu, di mana saja anomali suara itu dialami Ganjar-Mahfud? Hasto bilang masih diinvestigasi.
“Ini menjadi tugas dari tim khusus tapi seluruh data-data yang kami kumpulkan nanti akan diberikan ke tim khusus tersebut,” ucap dia.

TPN Ganjar-Mahfud memang tengah membentuk tim khusus untuk mendalami segala kecurangan dan berbagai anomali yang terjadi di Pemilu 2024, termasuk yang berdampak pada Ganjar-Mahfud.

“Ini menjadi tugas dari tim khusus tapi seluruh data-data yang kami kumpulkan nanti akan diberikan ke tim khusus tersebut,” ucap dia.(Sumber)