News  

Cianjur ‘Lumbung Padi’ Tapi Beras Langka dan Tembus Rp. 17 Ribu per Kilogram

Beras di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat langka akibatnya harga beras di sejumlah pasar tradisional di wilayah itu tembus Rp 17 ribu per kilogram-nya (kg). Padahal Cianjur terkenal sebagai salah satu lumbung padi yang menghasilkan beras pandan wangi.

“Harga beras di pasaran saat ini berkisar Rp 17 ribu per kilogram. Kondisi ini akibat stok beras langka,” kata Bupati Cianjur, Herman Suherman, kepada wartawan, Selasa (27/2).

Ia menyebutkan, program ketahanan pangan nasional diharapkan dapat membantu warga yang memang saat ini memerlukan bantuan sembako terutama untuk beras.

“Setiap bulan warga yang tidak mampu ini akan mendapatkan bantuan 10 kilogram beras, hingga enam bulan ke depan,” jelasnya.

Kabupaten Cianjur, kata Herman mendapatkan alokasi sebesar 2.770.790 kilogram untuk calon Penerima Manfaat sebanyak 277.079 Kepala Keluarga.

“Data penerima bantuan menggunakan Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE) dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan RI,” ujarnya.

Sementara itu, harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cianjur mengalami kenaikan sebesar Rp 2 ribu hingga Rp 3 ribu per kilogram. Kenaikan tersebut terjadi diduga akibat pasokan berkurang.

Pedagang beras di Pasar Muka Cianjur, Abdul Wahab (44) mengatakan, harga beras premium berkisar Rp 17 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 14 ribu per kilogram.

“Harga beras tersebut mulai mengalami sekitar dau pekan terakhir, atau sebelum masa Pemilu 2024, dan hingga kini pun harganya belum kunjung turun,” kata Wahab.

Selain itu, Wahab menambahkan, pasokan beras yang berkurang sejak dua pekan terkahir tersebut diduga menjadi pemicu naiknya harga beras tersebut.

“Pasokan beras mulai berkurang sejak dua pekan terkahir, makanya saat ini saya mulai menambahkan stok beras untuk di jual pada pembeli eceran,” pungkasnya.

(Sumber)