News  

Ini 6 Nama Balon Gubernur DKI di Pilkada 2024, 4 Tokoh Punya Rekam Jejak di Jakarta

Persaingan bursa calon Gubernur DKI Jakarta semakin ramai jelang Pilkada 2024.

Sebanyak enam nama meramaikan bursa cagub pada Pilkada DKI Jakarta 2024 yang akan digelar pada bulan November tahun ini.

Enam nama tersebut mulai mencuat di masyarakat yakni Ahmed Zaki Iskandar, Heru Budi Hartono, Heru Budi Hartono, Ridwan Kamil, Ahmad Sahroni, Dharma Pongrekun dan Kaesang Pangarep.

Dari enam nama itu, ada empat tokoh yang memiliki rekam jejak di
Jakarta

Keempat tokoh tersebut yakni Ahmed Zaki Iskandar, Heru Budi Hartono, Dharma Pongrekun dan Ahmad Sahroni.

Simak rekam jejak para tokoh yang berpeluang besar maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.

1. Ahmed Zaki Iskandar

Ahmed Zaki Iskandar menjabat sebagai Bupati Tangerang periode 2013-2018 dan 2018-2023.

Tak hanya itu, Ahmed Zaki Iskandar juga menduduki posisi Ketua DPD Golkar DKI Jakarta.

Ia pun mengaku mendapatkan mandat dari Partai Golkar sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta.

“Selebihnya saya serahkan kepada DPP Partai Golkar,” ujar Zaki dikutip dari Kompas.com.

Namun, eks Bupati Tangerang itu belum ingin membicarakan perihal pencalonan menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta itu secara jauh.

Sebab sampai saat ini dia masih memiliki tugas mengawal perolehan suara di Pilpres dan Pileg 2024.

Ahmed Zaki mengakui siap maju menjadi calon Gubernur Jakarta pada Pilkada 2024 setelah menerima mandat dari Ketua Umum Gokar Airlangga.

“Kalau bicara kesiapan, sebagai kader partai saya harus siap terus,” ujar Zaki.

2. Heru Budi Hartono

Heru Budi Hartono memiliki rekam jejak panjang di DKI Jakarta.

Ia kini menjabat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.

Namanya muncul dari survei yang dirilis Arus Survei Indonesia.

Nama Heru Budi selalu muncul di tiga teratas dalam beberapa simulasi cagub DKI Jakarta 2024, termasuk ketika dikerucutkan ke dalam tiga nama calon.

Heru Budi mendapatkan elektabilitas sebanyak 22,3 persen, Anies Baswedan 25,8 persen dan Ridwan Kamil 43,5 persen.

Heru Budi dikenal dekat dengan Jokowi sejak sang presiden masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Pada tahun 2014, Jokowi menunjuk Heru Budi sebagai Wali Kota Jakarta Utara.

Tahun 2015, Heru Budi ditunjuk sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

Tahun 2017, Jokowi menunjuk Heru Budi sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres)

Lima tahun menjabat Kasetpres, Heru kini terpilih sebagai penjabat Gubernur DKI Jakarta.

3. Dharma Pongrekun

Dharma Pongrekun memilih maju Pilkada DKI Jakarta 2024 melalui jalur indpenden.

Ia memiliki rekam jejak di ibukota. Pria berpangkat Komisaris Jenderal (Purn) itu pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada tahun 2008.

Pria kelahiran Palu, 12 Januari 1966 itu lebih banyak berkutat di Badan Reserse Kriminal Polri.

Sampai 2018, kemampuan analitiknya dilirik sehingga Dharma ditugaskan di Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Setahun kemudian, dia menjabat Wakil kertua BSSN.

Mengakhiri karirnya di kepolisian, pada 2024, Dharma bertugas di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.

Dharma Pongrekun merupakan lulusan Akademi Polisi (Akpol) tahun 1988.

Dia merupakan penerima anugerah Adhi Makayasa, gelar kehormatan yang diberikan kepada lulusan terbaik Akpol dan Akmil.

Secara latar pendidikan, Dharma memiliki gelar S2 bidang Manajemen dari Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (2002) dan gelar S2 bidang ilmu hukum Universitas Gajah Mada (UGM) tahun 2006.

Dia juga mendapat gelar Doktor Kehormatan Bidang Kemanusiaan dari MBC University Depok (2023).

Dharma memilih jalur independen karena tak ingin disetir partai politik atau elit politik nasional lainnya.

Sebab, seluruh visi dan misi yang sudah disusunnya dibuat demi kepentingan warga Jakarta.

“Saya ingin betul-betul visi dan minsi ini berjalan sebagaimana yang sudah disiapkan demi menyelamatkan jiwa keluarga kita, bukan demi saya,” ucapnya usai deklarasi di Gedung Joang ‘45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024).

“Karena kalau visi-misi ini tidak jalan, maka apa yang diharapkan masyarakat atau rakyat DKI itu tidak akan jauh pandang dari api,” sambungnya.

Dharma mengaku siap bersaing dengan nama mentereng lainnya.

“Saya tidak gentar, saya cuma takut sama Allah, dia yang maha kuasa. Dia yang punya Indonesia. Indonesia akan diberkati kalau diridhoi yang maha esa,” ujarnya.

4. Ahmad Sahroni

Ahmad Sahroni ikut meramaikan bursa calon Gubernur DKI Jakarta.

Ia menjabat sebagai Bendahara Umum Partai NasDem.

Sahroni juga dikenal sebagai Crazy Rich Tanjung Priok, karena kekayaannya di daerah pesisir Jakarta itu.

Pada Pemilu 2024, ia maju sebagai Caleg NasDem dari Dapil Jakarta III meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu.

Sahroni adalah anggota DPR RI dua periode sejak 2014.

Saat ini ia menjabat menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI.

Sahroni kembali muncul di gelanggang kontestasi politik Jakarta karena mengomentari baliho Ridwan Kamil yang dinarasikan sebagai ancang-ancang menjadi calon DKI 1.

Sahroni mengaku belum benar-benar menentukan arah politiknya terkait Pilkada DKI 2024.

Namun, menurutnya, jika ia mau terjun ke pesta demokrasi Jakarta, langkahnya akan ringan, sebab dia putra daerah dan memang tinggal di Jakarta.

”Kalau saya kan sudah di Jakarta. Kalau RK doang, mah, gampang, dah. Lawannya terlalu mudah,” kataSahroni di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (23/3/2024).

“Kan mungkin Ridwan Kamil mau maju Gubernur Jakarta. Dia kan otw dari Bandung ke Jakarta.”

“Antara maju dan tidak, sama dengan Ridwan Kamil,” pungkasnya.

5. Ridwan Kamil

Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meramaikan Pilkada DKI Jakarta.

Ridwan Kamil membenarkan soal mandat partainya bagi dirinya dan Ahmed Zaki.

“DPP Partai Golkar memberikan mandat untuk Pilgub DKI ke dua orang, satu ke Pak Zaki dua ke saya. Tapi nanti keputusan akhirnya terserah DPP,” ungkap Kang Emil, panggilan akrabnya saat ditemui di Pasar Kreatif Jawa Barat, Jalan Pahlawan, Kota Bandung, Sabtu (24/2/2024).

Kang Emil menambahkan, khusus untuk dirinya, DPP Partai Golkar memberikan dua pilihan antara menjadi calon gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta atau Pilkada Jawa Barat.

“Saya dapat surat mandat untuk Jabar dan DKI,” katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menanggapi adanya wacana mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjadi Bacawapres dari Bacapres PDIP, Ganjar Pranowo.

Kata dia, Golkar telah merencanakan agar Ridwan Kamil diusung kembali untuk menjadi gubernur kembali.

“Kami di Partai Golkar itu kan sebenarnya sudah punya perencanaan-perencanaan itu ya, dibicarakan sudah sejak lama dan matang. Nah kalau soal Pilpres kami sampai saat ini tidak ada perubahan, belum ada perubahan,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (11/9/2023) dikutip dari YouTube Kompas.com.

Doli mengatakan, mengacu dari musyawarah nasional (Munas) Golkar, rapat pimpinan nasional (rapimnas), hingga rapat kerja nasional (rakernas), keputusan capres dan cawapres ke Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto.

Karena itu, Ridwan Kamil hanya direncanakan untuk dimajukan sebagai Gubernur Jawa Barat atau pun Pilgub DKI Jakarta.

“Soal Ridwan Kamil sendiri kami juga sudah punya planning buat RK, kita waktu itu sudah memutuskan untuk mendorong RK menjadi calon gubernur, nanti tinggal pilih dua, antara di Jawa Barat lagi atau di DKI Jakarta,” katanya.

6. Kaesang Pangarep

Kaesang Pangarep merupakan putra bungsu Presiden Joko Widodo.

Nama Kaesang sempat diusung Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk maju di Pilwalkot Depok 2024.

Namun, hal tersebut meredup seiring dengan terpilihnya Kaesang sebagai Ketum PSI.

Terkini, nama Kaesang muncul sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta.

Nama Kaesang dimunculkan oleh Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Emka Farah Mumtaz .

Pria yang akrab disapa Gus Mumtaz itu mengatakan pihaknya meyakini Kaesang merupakan pemimpin yang mampu menjawab kebutuhan warga perkotaan, khususnya DKI Jakarta.

“Kaesang Pangarep adalah sosok pemimpin masa depan yang mampu memahami kebutuhan zaman, terlebih populasi penduduk Jakarta lebih dari 50 persen akan didominasi oleh kalangan generasi muda,” kata dia dikutip dari Kompas.com, Senin (29/1/2024).

(Sumber)