Tekno  

Hadirnya ‘Virtual Influencer’ Laras Kuroda Pangkas Biaya Pemasaran Digital

Saat ini influencer di jejaring sosial menjadi makin penting sebagai media periklanan. Bahkan beberapa pihak mulai bersaing memanfaatkan kecerdasan buatan alias artificial intelligence dalam menggunakan influencer.

Teranyar munculnya Laras Kuroda menandakan titik balik penting dalam industri pemasaran digital. Laras siap memberikan wajah baru pada cara merek berkolaborasi dengan influencer.

Diperkenalkan ke publik melalui akun Instagram resminya, @laraskuroda, Laras bukan sekadar influencer biasa. Ia menjanjikan pendekatan yang lebih efisien dan hemat biaya untuk kampanye pemasaran, menggantikan metode tradisional yang sering kali dibebani oleh ketidakpastian dan biaya tinggi.

Direktur Digi Persona Management, Bagus mengatakan, biaya pemasaran digital, khususnya dalam hal endorsement, bisa sangat membebani, terutama karena ketidakpastian dan biaya tinggi yang sering terkait dengan influencer.

“Laras Kuroda menawarkan solusi yang menarik, menggabungkan pesona dan pengaruh influencer top dengan keandalan dan efisiensi AI. Ini menjadikan Laras aset berharga bagi merek yang ingin memperkuat keberadaan online mereka,” kata Bagus dalam keterangannya, Minggu (7/4).

Laras Kuroda, lanjut Bagus, merupakan respons atas tantangan pemasaranan digital yang menawarkan solusi membantu pelaku usaha untuk meningkatkan brand awareness.

“Kami percaya dengan virtual influencer adalah solusi dari permasalahan mahalnya biaya pemasaran digital di kalangan industri entertainment,” kata Bagus.

Menurut Bagus, tidak sedikit influencer yang seenaknya. Karena itu, Digi Persona Management memperkenalkan Laras Kuroda untuk membantu pelaku usaha yang ingin memperluas merek ke publik dengan konsep yang sesuai dengan kebutuhan.

Penciptaan Laras Kuroda sendiri terinspirasi oleh kesuksesan virtual influencer dan model AI lainnya di seluruh dunia, seperti model AI Spanyol pertama yang berhasil mendapatkan hingga 10.000 dolar AS per bulan.

“Tren global ini menegaskan penerimaan dan efektivitas virtual influencer dalam melibatkan audiens dan mendorong kesadaran merek, kita melihat keberhasilan dari model AI Spanyol Pertama, berhasil membantu banyak orang untuk mempromosikan merek,” kata Bagus.

(Sumber)