LIMA negara dengan atlet terbanyak di Hall of Fame BWF akan menjadi pembahasan kali ini. Indonesia sendiri memiliki 10 atlet yang masuk dalam daftar Hall of Fame BWF.
Kali ini Okezone akan membahas lima negara dengan atlet terbanyak di Hall of Fame BWF. Termasuk Indonesia, negara mana saja yang dimaksud? berikut ulasannya.
5. Korea Selatan (9 Pemain)
Korea Selatan masuk dalam salah satu negara dengan atlet terbanyak di Hall of Fame BWF. Negeri Gingseng memiliki sembilan pebulu tangkis di Hall of Fame BWF.
Ra Kyung-min menjadi pebulutangkis Korea Selatan terakhir yang masuk dalam daftar tersebut. Dia resmi masuk dalam Hall of Fame BWF pada 2009 lalu.
4. Denmark (9 Pemain)
Berikutnya ada Denmark yang juga masuk dalam negera dengan pebulu tangkis terbanyak di Hall of Fame BWF. Sama dengan Korea Selatan, Denmark juga punya 9 pemain dalam daftar tersebut.
Tonny Kristine Ahm nee Olsen menjadi pemain Denmark pertama yang masuk Hall of Fame BWF. Tonny Kristine masuk daftar tersebut tepatnya pada 1997 lalu.
3. Indonesia (10 Pemain)
Indonesia juga masuk dalam daftar negara dengan pemain terbanyak dalam daftar Hall of Fame BWF. Ada sebanyak 10 pebulu tangkis Indonesia yang berada dalam daftar kaLi ini.
Nama-nama seperti Christrian Hadinata, Tjun Tjun, Johan Wahyudi, Rudy Hartono hingga Liem Swie King. masuk di Hall of Fame BWF. Sementara di sektor putri ada Susi Susanti dan Lilyana Natsir.
2. Inggris (12 Pemain)
Berikutnya ada Inggris yang berada di urutan kedua sebagai negara dengan pemain terbanyak di Hall of Fame BWF. Inggris menempatkan 12 pemain mereka dalam daftar tersebut.
Susan Whetnall nee Pound menjadi pebulu tangkis Inggris terakhir yang masuk Hall of Fame BWF. Dia masuk dalam daftar tersebut tepatnya pada 2009 lalu.
1. China (20 Pemain)
Sesuai prediksi, China berada di urutan teratas sebagai negara yang dengan pebulu tangkis terbanyak di Hall of Fame BWF. Negeri Tirai Bambu tercatat memiliki 20 pemain dalam daftar tersebut.
Pada 2021 dan 2022 China berhasil menempatkan dua pemainnya di Hall of Fame BWF. Pemain yang dimaksud adalah Zhang Ning dan Zhao Yunlei.
(Sumber)
