Citi Global Perspectives and Solutions (Citi GPS) merilis 10 profesi di berbagai industri yang punya potensi besar dapat diotomasi atau pekerjaannya digantikan oleh teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Profesi di industri perbankan adalah yang punya persentase paling besar, sekitar 54%. Disusul profesi di industri asuransi dan energi, masing–masing 48% dan 43%, hingga ketiga menjadi penghuni peringkat tiga teratas.
Teknologi akan mengubah industri consumer finance, kata Citigroup Inc dan bahwa kecerdasan buatan kemungkinan besar akan menggantikan lebih banyak pekerjaan di seluruh industri perbankan.
Laporan terkait AI yang dipublikasi Rabu minggu ini menyatakan bahwa rata-rata 12% pekerjaan di seluruh industri dapat ditingkatkan dengan teknologi ini, namun di bank persentasenya mencapai 54%.
Sektor industri yang terancam kecerdasan buatan (AI) | Potensi otomasi pekerjaan |
Bank | 54% |
Asuransi | 48% |
Energy | 43% |
Pasar Modal | 40% |
Travel atau perjalanan | 38% |
Perangkat software dan platform | 36% |
Ritel | 34% |
Media dan komunikasi | 33% |
Pelayaan publik | 30% |
Otomotif | 30% |
Dalam implementasi, Citi akan memberikan bekal kepada 40.000 developer kemampuan untuk bereksperimen dengan berbagai teknologi AI. Citigroup juga telah menggunakan AI generatif, yang dapat menghasilkan kalimat berbasis pertanyaan atau perintah kerja sederhana.
Tujuan AI adalah memudahkan pekerjaan menyisir ratusan halaman proposal peraturan dengan cepat, sehingga secara umum teknologi AI mampu meningkatkan produktivitas staf dan memangkas biaya.
Chief Executive Officer Jamie Dimon mengatakan bahwa ia yakin teknologi ini akan memungkinkan perusahaan untuk mengurangi hari kerja dalam seminggu menjadi 3,5 hari. Deutsche Bank AG menggunakan kecerdasan buatan untuk memindai portofolio klien kaya. Dan ING Groep NV menyaring nasabah yang berpotensi gagal bayar.