Lebih kurang dua bulan lagi masa pendaftaran calon kepala daerah dibuka. Nama-nama yang muncul di bursa calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat mulai muncul ke permukaan. Terakhir dikabarkan Partai Golkar lebih condong mendorong Ridwan Kamil di Jawa Barat ketimbang Jakarta.
Bahkan dua organisasi sayap Partai Golkar, Kosgoro 1957 dan SOKSI Jawa Barat mendukung Ridwan Kamil tetap di Jawa Barat. Kedua organisasi sayap Golkar, Kosgoro 1957 dan SOKSI tersebut tak ingin Ridwan Kamil on the way Jakarta memperkuat argumentasi kalau Ridwan Kamil tak akan meninggalkan Jawa Barat.
Apalagi muncul spekulasi dinamika Pilgub Jawa Barat makin dinamis. Poros koalisi mengarah tiga poros utama. Partai Golkar dengan Ridwan Kamil. Gerindra ada Dedi Mulyadi. Sementara poros ketiga belum jelas siapa yang disepakati sebagai bakal calon gubernur.
Ada isu saling lirik antara Golkar dan PKS. Saling dukung jagonya di Jakarta dan Jawa Barat. Golkar Jakarta dukung Anies Baswedan. PKS Jawa Barat dukung Ridwan Kamil.
Dengan demikian diprediksi Ridwan Kamil batal on the way Jakarta. Berdasarkan kalkulasi, Partai Golkar lebih memilih Jawa Barat yang memiliki kans besar Ridwan Kamil menang.
Untuk Pilgub Jakarta, PKS menyodorkan Anies-Sohibul Iman ke Partai Golkar. Koalisi PKS dan Golkar di Jakarta sudah melampaui syarat 20 persen untuk mengusung cagub-cawagub baik di Jakarta maupun Jawa Barat.
Sementara untuk Jawa Barat tampaknya Golkar dan Ridwan Kamil lebih cenderung memilih kader PKS, Haru Suandharu dibandingkan Bima Arya dari PAN sebagai calon wakil gubernur.
Pertimbangan Golkar tentu saja soal soliditas mesin partai dan militansi kader PKS jauh lebih unggul jika dibandingkan PAN. Selain itu, PKS peraih suara terbanyak nomor dua di Pileg Jawa Barat 2024. Meski PKS dan Golkar sama-sama memiliki 19 kursi DPRD Jawa Barat.
Nasib Dedi Mulyadi makin jelas di Gerindra. Tampaknya Gerindra akan mengusung Mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi menjadi calon gubernur untuk melawan Ridwan Kamil.
Hal ini diperkuat pernyataan Sekretaris Jenderal Gerindra, Ahmad Muzani yang menyebut Gerindra akan mendorong kadernya di Pilgub Jawa Barat yaitu Dedi Mulyadi ketimbang Ridwan Kamil.
Gerindra diprediksi akan bekerjasama dengan PDIP di Pilgub Jawa Barat. Duet Dedi Mulyadi-Ono Surono. Bahkan nama Dedi Mulyadi salahsatu nama yang dikirim DPD PDIP Jawa Barat ke DPP PDIP sebagai calon gubernur Jawa Barat.
Tinggal poros ketiga yang terdiri-dari Partai NasDem, PKB, Demokrat, PAN dan PPP. Calon gubernur dari poros ketiga ada tiga nama. Partai NasDem memunculkan Ilham Akbar Habibie, PKB ada Syaiful Huda atau Cucun Ahmad Samsurijal, PAN ada Bima Arya dan Desy Ratnasari, terakhir PPP menawarkan dua nama Pepep Saepul Hidayat dan UU Ruzhanul Ulum.
Hanya saja belum terlihat ada gerakan dari PKB untuk Pilgub Jawa Barat. Baik Syaiful Huda maupun Cucun Ahmad Samsurijal tampaknya masih wait and see atau memang kurang berminat ikut kontestasi Pilgub Jawa Barat karena sudah terpilih sebagai anggota DPR. Yang jelas sikap PKB belum bisa diprediksi. Menjadi bagian koalisi partai terutama Golkar, Gerindra dan PKS?
Poros ketiga kemungkinan menawarkan ke warga Jawa Barat duet Ilham-Bima Arya, Syaiful Huda-Ilham, atau Ilham-Pepep. Bila saling lirik Golkar dan PKS gagal ke jenjang selanjutnya tidak menutup kemungkinan poros ketiga terbentuk melalui duet Haru-Desy atau HADE sebagai penantang Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi.
Dinamika Pilgub Jawa Barat beberapa hari ke depan diprediksi bakal mengerucut ke dua atau tiga pasangan calon. Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi dan pasangan yang akan diusung poros ketiga. Poros ketiga itu bisa jadi Haru-Desy yang diusung PKS dan PAN.
Wallahua’lam bish-shawab
Bandung, 23 Dzulhijjah 1445/30 Juni 2024
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis