Azis Samual: DPP Golkar Makin Anti Kritik, Tipis Kuping dan Baper!

Beberapa hari ini, viral surat terbuka dari Wakil Ketua Korbid Kepartaian DPP Partai Golkar, Darul Siska kepada Wakil Ketua Dewan Kehormatan, Akbar Tandjung dan Ketua Dewan Pakar, Agung Laksono. Isinya otokritik untuk sesama para kader Golkar agar selalu mematuhi AD/ART partai.

Menanggapi hal itu, Majelis Etik Partai Golkar berencana memanggil Darul Siska untuk dimintai keterangan. Hal ini tercantum dalam surat nomor 024/ME/GOLKAR/IX/2019 tanggal 5 Agustus 2019 yang ditanda tangani oleh Ketua Majelis Etik, Mohammad Hatta dan Sekretaris Majelis Etik, Rully Chairul Azwar.

Kader senior Partai Golkar, Freddy Latumahina sangat menyayangkan pemanggilan ini, karena nomenklatur Majelis Etik sendiri tak diatur dalam AD/ ART partai.

“Pemanggilan yang aneh. Selain karena Majelis Etik sendiri tidak tercantum dalam AD/ ART dan Peraturan Organisasi (PO) Partai Golkar, apa yang dilakukan Darul Siska juga otokritik normatif untuk kita bersama” ungkap Freddy.

Sementara kader Golkar Indonesia Timur, Azis Samual memandang surat pemanggilan ini akan memantik api perlawanan. “Ada kader senior, memberi kritik dan masukan lewat narasi yang baik justru dipermasalahkan. Apa yang dikuatirkan sebenarnya? Justru cara ini akan semakin menyolidkan perlawanan kepada Airlangga” Kata Azis.

Freddy & Azis berharap DPP lebih banyak kepada berbagai macam masukan yang datang dari para kader dan disikapi dengan bijak, bukan dicurigai dan dihadapi dengan cara preman.

“Jangan anti kritik apalagi tipis kuping dan baper. Sudah banyak korban akibat sikap otoriter DPP Golkar yang dipimpin Airlangga. Mulai mem-PLT sejumlah ketua-ketua DPD II, merotasi pimpinan Komisi di DPR RI yang pro-Bamsoet hingga mengeluarkan anggota pleno dalam group WA Partai Golkar karena mengkritik Airlangga dan mendukung Bamsoet. Padahal kritik itu bentuk kasih sayang para kader kepada partai yang dicintainya.” pungkas Azis.