Berkaca Pilkada Kabupaten Bandung: Prabowo Tak Dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jawa Barat?

Presiden terpilih Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra bikin surprise. Secara mengejutkan mengeluarkan rekomendasi duet Dadang Supriatna dan pesinetron Ali Syakieb di Pilkada Kabupaten Bandung.

Mengejutkan karena Dadang Supriatna, Bupati incumbent dan Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung yang memiliki elektabilitas tertinggi versi lembaga survei IPO.

Kang DS panggilan akrab Dadang Supriatna saat Pilpres 2024 yang lalu berada di Koalisi Perubahan yang mengusung Anies-Muhaimin.

Lebih mengejutkan lagi karena bintang sinetron Ali Syakieb tercatat sebagai calon anggota legislatif untuk DPR RI dari PDIP untuk dapil Jabar XI yang meliputi Kabupaten/Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Garut di Pileg 2024.

Mungkin Prabowo Subianto dan Partai Gerindra berhitung. Duet Kang DS-Ali Syakieb memiliki peluang menang lebih besar jika dibandingkan dengan peluang Sahrul-Gunawan yang diusung Partai Golkar, PKS dan PDIP.

Hijrahnya Ali Syakieb dari PDIP ke Partai Gerindra menguntungkan Koalisi Alus Pisan karena pencalonan Ali Syakieb tidak melalui PDIP.

Koalisi Alus Pisan disebut-sebut bakal mengusung duet Sahrul Gunawan-Gun Gun Gunawan. Bintang sinetron Jin dan Jun itu, Sahrul Gunawan akan berhadapan dengan bintang sinetron Ali Syakieb membuat Pilkada Kabupaten Bandung makin seru dan panas.

Bupati petahana Dadang Supriatna melawan dua Wakil Bupati Kabupaten Bandung Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan, Wakil Bupati di era Bupati Kabupaten Bandung sebelumnya, Dadang M Naser.

Pertarungan yang bakal menyedot perhatian warga Kabupaten Bandung. “Perang” bintang yang diprediksi akan terjadi kejutan politik diantara dua pasangan calon.

Mencairnya partai koalisi di Pilpres 2024 yang lalu dengan ditandai bergabungnya PKB, Partai Gerindra dan pesinetron Ali Syakieb yang dalam Pileg 2024 kemarin merupakan kader PDIP dalam Koalisi BEDAS menarik untuk dicermati.

Sekat-sekat partai koalisi di Pilpres sebagai pertanda “bubarnya” koalisi partai Pilpres di Pilkada serentak yang akan digelar 27 November 2024 yang akan datang.

Bahkan Ridwan Kamil yang juga Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Barat Prabowo-Gibran yang juga kader Partai Golkar berpotensi tidak didukung oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto di Pilgub Jawa Barat. Persis apa yang terjadi di Pilkada Kabupaten Bandung.

Tanda-tanda pecah kongsinya Koalisi Indonesia Maju di Jawa Barat sudah dapat terlihat dari makin menguatnya kader Partai Gerindra, Dedi Mulyadi menatap Pilgub Jawa Barat lawan Ridwan Kamil yang diusung oleh Partai Golkar.

Antara Partai Golkar dan Partai Gerindra diprediksi akan berhadap-hadapan di Pilgub Jawa Barat. Ketua TKD Prabowo-Gibran, Ridwan Kamil vs kader Gerindra, Dedi Mulyadi. Tidak menutup kemungkinan koalisi yang terjadi di Kabupaten Bandung akan terjadi pula di Pilgub Jawa Barat.

Potensi Ketua TKD Prabowo-Gibran, Ridwan Kamil tidak didukung Prabowo Subianto di Pilgub Jawa Barat karena Partai Gerindra punya kader sendiri yang didorong untuk menjadi bakal calon gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk melengkapi kemenangan Partai Gerindra di Pileg Jawa Barat 2024.

Pecah kongsinya Koalisi Indonesia Maju di Pilgub Jawa Barat dan Kabupaten Bandung merupakan pragmatisme politik dalam rangka meraih kemenangan.

Dadang Supriatna-Ali Syakieb vs Sahrul-Gunawan di Pilkada Kabupaten Bandung. Sementara Ketua TKD Prabowo-Gibran, Ridwan Kamil akan berhadapan dengan Dedi Mulyadi di Pilgub Jawa Barat.

Lalu apa kompensasinya bagi Ridwan Kamil yang telah memperjuangkan Prabowo Subianto menang di Jawa Barat pada Pilpres 2024? Disuruh ke Jakarta lawannya berat, Anies Baswedan. Ke Jawa Barat berpotensi tidak didukung Prabowo Subianto karena Gerindra punya calon sendiri, Dedi Mulyadi. Menteri?

Wallahua’lam bish-shawab
Bandung, 11 Muharram 1446/17 Juli 2024
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis