Mega: Pak Airlangga, Jangan Mblenjani, Jangan Kibuli Kita Terus!

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, menyentil Airlangga Hartarto saat menyampaikan pidato pembuka di Kongres V, Grand Inna Bali Beach, Sanur, Kamis (8/8).

Mega meminta Ketua Umum Golkar tersebut konsisten dengan UU MD3 yang mengatur secara jelas posisi Ketua DPR RI untuk partai pemenang pemilu. Pada 2014 lalu, meski keluar sebagai pemenang pemilu, PDIP tidak mendapatkan kursi Ketua DPR melainkan Golkar menyusul UU baru yang menyatakan kursi ketua DPR dipilih berdasarkan pemilihan.

“Pak Airlangga, jangan mblenjani (Mengingkari) loh. MD3 loh. Dilihat ini sama anak-anakku. Jaman dulu kita dikibuli terus loh. Untung Bu Mega lapang dada,” kata Megawati disambut tawa peserta.

Pengalaman ditipu dalam politik bukan kejadian pertama yang dialami Mega. Pada 1999 lalu, meski memenangi Pemilu, dirinya tak kunjung diangkat.

“Katanya partai pemenang jadi Presiden RI, eh kue dipotong. Gile. Ini republik Indonesia yang kita cintai, gile deh,” kata Megawati lagi.

Megawati mengaku dirinya kerap berdialog dengan mendiang ayahnya, Soekarno, soal kesedihan dan pengalaman ditipu dalam politik. Dia mengaku, ayahnya kerap berpesan untuk tetap sabar dan kuat.

“Kesabaran revolusioner. Hadiahnya sekarang dua kali menang pemilu. Mau tidak menang 3 kali?” kata Megawati ke kadernya yang dijawab serentak, “Mau” .

“Itu namanya PDI Perjuangan. Gitu dong. Tapi aduh, jangan ditipu terus lah. Mabok. Inilah politik Indonesia Pak Jokowi. Mentang-mentang aku perempuan, katanya tak bisa presiden perempuan. Tapi Saya ini presiden kelima,” kata Megawati ke hadapan Jokowi yang juga hadir di ruangan.

“Silahkan tipu saya, bohongi saya, tak apa saya diam. Suatu saat kemenangan kita raih,” demikian Mega. [gatra]