News  

MBM dan KNPI Sepakat Kecam Israel, Tuntut Aksi Kemanusiaan di Gaza

Majlis Belia Malaysia (MBM) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mengecam keras serangan Israel terhadap rakyat Palestina yang terus berlanjut hingga lebih dari 200 hari.

Presiden MBM, Mohd Izzat Afifi Abdul Hamid dan Ketua Umum KNPI, Tantan Taufiq Lubis dalam pernyataan bersama pada Jumat (26/4/2024), meminta dunia internasional kompak mendesak penghentian aksi kekerasan dan mendukung segala bentuk bantuan kemanusiaan.

Menurut Tantan dan Izzat, tak ada alasan untuk melakukan kekejaman yang menghilangkan nyawa, menghancurkan kehidupan dan merampas masa depan generasi muda di Gaza, Palestina.

“Kami menuntut keadilan dan perlindungan hak asasi manusia bagi rakyat Palestina. Kami ingin memastikan agar suara kaum tertindas didengar dan hak-hak mereka dilindungi”

MBM dan KNPI juga mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB karena sangat penting untuk menandakan pengakuan global atas kedaulatan dan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri.

“Hal ini memungkinkan Palestina ikut aktif dalam forum internasional di mana keputusan diambil yang mempengaruhi masa depan mereka. Kami mendesak badan-badan antar pemerintah terkait, termasuk Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok, mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB, karena ini merupakan langkah menuju pencapaian solusi yang adil dan abadi terhadap pendudukan.” Papar Izzat dan Tantan.

Izzat dan Tantan menyebut, Selama 200 hari terakhir, serangan terorisme Israel tiada henti mengakibatkan banyak sekali tragedi kemanusiaan di Gaza. Tragedi ini bukan hanya soal angka, tapi juga nyawa manusia tak berdosa, termasuk anak-anak dan perempuan, yang meninggal dan sangat menderita.

Karena, lebih dari 34.000 nyawa telah hilang, mayoritas anak-anak dan perempuan tak bersalah menjadi sasaran kekerasan yang tak terbayangkan.

Lebih dari 77.000 orang terluka parah, tidak punya akses terhadap perawatan medis yang memadai, sehingga membuat mereka rentan terhadap infeksi dan komplikasi yang mengancam jiwa.

“Kekerasan rezim Israel juga telah memaksa lebih dari 17.000 anak menjadi yatim piatu, kehilangan kasih sayang dan perlindungan orang tua mereka. Lebih dari 2 juta orang terpaksa mengungsi dari rumah dan desa mereka, menjadikan mereka pengungsi yang mencari suaka dari kampung halaman dan tanah air mereka yang berlumuran darah.” tutur Izzat dan Tantan.

MBM dan KNPI juga mendesak persatuan di antara seluruh warga Palestina dari semua faksi dan keyakinan, guna mencapai tekad yang lebih baik, dan perdamaian abadi.

“Kami berdiri teguh di pihak para korban, menuntut keadilan dan perlindungan hak asasi manusia yang tidak dapat dikompromikan. Kami menyerukan kepada para pemangku kepentingan segera mengambil langkah-langkah untuk membantu mereka yang terkena dampak, memastikan perawatan medis yang memadai dan perlindungan bagi mereka yang terpaksa mengungsi dari kekerasan. Ini saatnya bertindak, bukan sekedar bicara.” pungkas mereka. {redaksi}