Cabang Bulutangkis Gagal Jaga Tradisi Emas Olimpiade, Tim Ad Hoc PBSI Minta Maaf

Tim Ad Hoc PBSI untuk Olimpiade 2024 Paris menyampaikan permintaan maaf menyusul gagalnya atlet Indonesia mempertahankan tradisi medali emas Olimpiade 2024.

Pada ajang multievent bergengsi tersebut, kontingen bulu tangkis Indonesia hanya berhasil membawa pulang satu medali perunggu yang diraih oleh Gregoria Mariska Tunjung dari nomor tunggal putri.

“Atas nama perwakilan tim Ad Hoc, saya juga ingin meminta maaf kalau hasilnya belum maksimal,” kata Humas Tim Ad Hoc PBSI untuk Olimpiade 2024 Paris, Yuni Kartika saat menyambut kedatangan Gregoria di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (9/8/2024).

Meski demikian, Semifinalis Piala Uber 1992 tersebut menekankan bahwa Tim Ad Hoc akan terus berupaya untuk memperbaiki prestasi bulu tangkis Indonesia di masa mendatang.

“Tapi kami ke depannya tentu akan berusaha lebih baik lagi untuk bisa mengembalikan tradisi emas dari cabang olahraga bulu tangkis,” ucap Yuni.

Dalam kesempatan itu pula, Yuni mengungkapkan rasa bangganya terhadap prestasi yang dicatatkan Jorji sapaan akrab Gregoria Mariska Tunjungz

Jorji berhasil memutus puasa medali di sektor tunggal putri setelah terakhir kali diraih Maria Kristin di Olimpiade 2008 Beijing.

Yuni meyakini, apa yang telah dicapai Jorji bakal menjadi inspirasi bagi para pebulu tangkis muda di Indonesia.

“Hari ini tentu saja kebanggaan kita Gregoria Mariska Tunjung, mudah-mudahan membawa angin segar untuk kemajuan prestasi ke depannya di sektor tunggal putri, dan bisa menginspirasi para pemain muda lainnya,” beber Yuni.

(Sumber)