News  

Psikolog: BPIP Jangan Lagi Mengadu Domba Pancasila Dengan Agama!

Psikolog bidang Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia serta Kebangsaan Imam Ratrioso mengingatkan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi untuk tidak lagi mengadu domba Pancasila dengan agama.

Hal tersebut disampaikan Imam terkait pelarangan oleh BPIP kepada 18 orang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putri Nasional 2024 mengenakan jilbab saat pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Selasa (13/8/2024).

Imam dalam keterangan tertulisnya yang diterima Inilah.com di Jakarta, Kamis (15/8/2024), menekankan BPIP selaku Badan Pembina Ideologi Pancasila justru telah membangkitkan kembali kontroversi lama dengan cara mempertentangkan urusan keagamaan dengan Pancasila.

“Dengan melarang atau setidaknya mempermasalahkan penggunaan hijab dalam seragam Paskibraka, telah menunjukkan seolah atribut keagamaan, dalam hal ini hijab atau jilbab telah menimbulkan masalah dan mengganggu ketertiban kenegaraan yang menjadi representasi kegiatan negara dalam proses Paskibraka,” tutur Imam.

Alasan BPIP bahwa aturan melepaskan hijab paskibraka untuk keseragaman dan menjaga Bhineka Tunggal Ika, menurut Imam, justru menjadi paradoks dan menunjukkan bahwa BPIP sendiri telah mengalami gagal paham terhadap bagaimana nilai Pancasila itu diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

“Pemakaian hijab oleh Paskibraka di momen penting 17 Agustus di Istana justru telah menggambarkan bahwa Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara bukan hanya telah diterima, melainkan menjadi bukti nyata bahwa Indonesia yang beraneka ragam latar belakang ini justru kembali dijaga dan diperlihatkan dalam proses kegiatan Paskibraka,” jelas Imam.

Lebih lanjut, Imam menyatakan, kontroversi BPIP tentang penggunaan hijab oleh Paskibraka ini membuat momen Perayaan HUT RI 17 Agustus di Istana IKN nanti menjadi antiklimaks dan mencederai perayaan 17 Agustus yang relatif sudah bagus selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

”Selama 10 tahun era Jokowi, pakaian adat dari berbagai macam suku telah dikenakan oleh semua pejabat dan semua masyarakat Indonesia menyaksikannya di layar televisi dan itu menjadi pendidikan yang baik soal Bhinneka Tunggal Ika, tapi kontroversi BPIP soal hijab ini telah merusak itu semua dengan alasan penyeragaman,” ujar Imam, menegaskan.

Imam berharap, kontroversi ini tidak diulangi lagi oleh kepala BPDIP yang kembali mempermasalahkan relasi Pancasila dan agama yang selama ini susah payah dijaga keharmonisannya oleh semua komponen bangsa.

“Pancasila dan agama dengan semua atribut turuannya adalah modal utama bangsa ini, harus dijaga dengan segala daya upaya, bukan diganggu seperti kontroversi kepala BPIP selama ini,” tambah Imam yang juga Ketua Bidang Dakwah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pondok Kelapa Jakarta Timur ini.

(Sumber)