Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan arahan soal Pilkada 2024 usai terpilih lagi secara aklamasi. Katanya, semua harus menyusun rencana sehebat mungkin, tapi tetap harus ikhlas menerima kenyataan.
“Kita merencanakan yang baik dengan gak baik. Tapi kalau kenyataannya kita berhadapan dengan realita yang tidak sesuai dengan keinginan obat yang paling pas adalah keikhlasan hati,” tutur Paloh di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (27/8).
“Kita menanam padi yang tumbuh ilalang, itu bukan salah kita lagi,” imbuh dia.
Baginya mencalonkan kepala daerah bukan pekerjaan mudah. Ada yang sukses, tentu ada yang mengecewakan partai.
“Kita menemukan itu dari berbagai yang kita calonkan. Kalau aja ada dalam persentase dari 10 jari ini kita peroleh 3 yang baik itu sudah hebat,” tutur dia.
Kata Paloh, jangan ada lagi kader NasDem atau calon dari partainya yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi. Pastikan bekerjalah untuk rakyat dan nilai nilai partai.
“Tapi sebelum kita mengomentari pihak yang di luar, yang kita dukung kita penting bertanya pada diri kita siapa kita. Anggota DPR RI Fraksi NasDem, apa yang dia dilakukan ke partai ini, di samping untuk interest pribadinya. Siapa kita, anggota DPRD provinsi dan kabupaten, apa yang sudah dikerjakan kepada kita,” tutur dia.
“Partai ini mendekati keseimbangan, belum seimbang, antara hak privilege dan saudara mungkin sebagai kader partai dengan memakai label partai ini di dada saudara,” tutur dia.
Paloh menegaskan, jangan lagi ada kader NasDem seperti itu jelang Pilkada. Baginya itu merusak parpol.
“Tapi juga mata hati, rasionalitas, yang terpanggil dalam ikatan batin antara arti kehadiran pribadi dengan institusi Partai NasDem. Sial bener partai ini kalau diisi petualang politik dalam kepemimpinan saya ini,” ungkap dia.
“Setop model model berpartai di NasDem dengan cara seperti itu. Jangan coba coba. Masuk partai dapat jabatan di partai bahkan merusak partai,” imbuhnya.
Ia menambahkan, yang kemarin terjadi biar terjadi. Namun untuk 5 tahun ke depan tidak ada maaf bagi Paloh.
“Yang sudah berlalu biarkanlah berlalu tapi tidak saat ini saat saya memimpin kembali partai ini,” katanya.
“Saya pastikan jangan coba coba dekat dengan saya dengan karakter seperti itu. Kalau anda tidak bisa mendisiplinkan diri, partai akan mendisiplinkan saudara,” tutup dia.
(Sumber)