Nabi Ulul Azmi adalah Nabi yang memiliki ketabahan yang luar biasa dalam berdakwah. Di antaranya adalah Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan Nabi Muhammad SAW.
Dari ribuan Nabi dan Rasul yang telah diutus oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan 25 yang wajib diketahui, lima di antaranya dianugerahi gelar Ulul Azmi.
Ulul Azmi (اولوالعزم) sendiri adalah gelar istimewa yang diberikan Allah kepada Nabi dan Rasul dengan ketabahan yang luar biasa dalam menyebarkan agama Allah.
Adapun lima Nabi yang termasuk Nabi Ulul Azmi adalah Nabi Nuh alaihissalam, Nabi Ibrahim alaihissalam, Nabi Musa alaihissalam, Nabi Isa alaihissalam, dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Apa Itu Gelar Ulul Azmi?
Ulul Azmi berasal dari dua kata yaitu “ulul” yang berarti mempunyai dan “azmi” yang berarti tekad atau keteguhan hati yang kuat.
Dengan begitu, gelar Ulul Azmi berarti gelar yang Allah sematkan kepada para utusan yang memiliki ketabahan dan kesabaran yang luar biasa dalam menyebarkan agama-Nya.
Penjelasan tentang Nabi Ulul Azmi sendiri telah Allah sampaikan dalam Alquran surah Al-Ahqaf ayat 35 yang berbunyi:
فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ اُولُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَّهُمْۗ كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوْعَدُوْنَۙ لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا سَاعَةً مِّنْ نَّهَارٍۗ بَلٰغٌۚ فَهَلْ يُهْلَكُ اِلَّا الْقَوْمُ الْفٰسِقُوْ
Artinya: “Maka, bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) sebagaimana ululazmi (orang-orang yang memiliki keteguhan hati) dari kalangan para rasul telah bersabar dan janganlah meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari ketika melihat azab yang dijanjikan, seolah-olah mereka hanya tinggal (di dunia) sesaat saja pada siang hari. (Nasihatmu itu) merupakan peringatan (dari Allah). Maka, tidak ada yang dibinasakan kecuali kaum yang fasik.” (QS Al-Ahqaf:35)
Nabi yang Mendapat Gelar Ulul Azmi dan Kisah Singkatnya
Berikut ini adalah para Nabi yang termasuk Ulul Azmi dan kisah singkat mereka:
1. Nabi Nuh AS
Nabi Nuh diutus di tengah kaum Bani Rasib yang sangat keji dan keras kepala. Mereka menyembah patung anak-anak adam yang saleh, seperti Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr dan meminta keberkahan dan rezeki dari mereka.
Saat Nabi Nuh datang untuk meluruskan kesesatan mengajarkan tauhid kepada mereka, kaum Bani Rasib menolak dan mencemooh Nabi Nuh dengan menuduhnya sebagai orang gila.
Namun, Nabi Nuh tetap tabah dan sabar dalam berdakwah menyebarkan agama Allah di situasi tersebut meskipun setelah 950 tahun, Bani Rasib yang mau beriman kepada Allah tetap kurang dari 100 orang. Bahkan, istri dan anaknya yang bernama Kan’an pun turut mengingkari dakwah Nabi Nuh pada saat itu.
Akhirnya, karena doa Nabi Nuh, Allah pun menurunkan banjir bandang untuk menenggelamkan kaum tersebut. Hanya Nabi Nuh dan umatnya yang mau beriman kepada Allah lah yang bisa selamat dari peristiwa tersebut.
2. Nabi Ibrahim AS
Nabi Ibrahim lahir di masa pemerintahan Raja Namrud yang kejam dan zalim sebagai anak dari seorang pembuat patung berhala.
Dengan latar belakang itu, tentu telah jelas bahwa tantangannya sebagai seorang Rasul Allah sangat berat karena bukan hanya harus melawan Raja Namrud dan kaumnya, tetapi juga keluarganya sendiri.
Demi meyakinkan Raja Namrud dan kaumnya agar berhenti menyembah berhala dan beriman kepada Allah, Nabi Ibrahim alaihissalam pun dengan berani menghancurkan berhala sesembahan mereka untuk membuktikan bahwa berhala-berhala tersebut adalah benda mati yang tidak bisa memberi pertolongan kepada mereka.
Tindakannya tersebut pun memicu kemarahan Raja Namrud dan Nabi Ibrahim pun dijatuhi hukuman dibakar hidup-hidup. Namun atas kuasa dan mukjizat Allah, api yang membakar Nabi Ibrahim pun menjadi dingin dan tidak mampu membakarnya.
Ketabahan Nabi Ibrahim kemudian kembali diuji ketika Allah memerintahkannya menyembelih Ismail, anak yang telah didambakannya selama bertahun-tahun. Namun, karena keteguhan imannya, Nabi Ibrahim pun tetap menjalani perintah tersebut.
3. Nabi Musa AS
Ketabahan Nabi Musa alaihissalam telah diuji oleh Allah subhanahu wa ta’ala sejak ia lahir ke dunia dan harus dihanyutkan ke sungai oleh ibunya sendiri agar tidak dibunuh oleh Fir’aun yang saat itu membuat kebijakan untuk membunuh semua anak laki-laki yang baru lahir.
Tumbuh besar, ia pun berdakwah menyebarkan agama Allah kepada kaum Bani Israil serta Raja Fir’aun yang sombong dan mengaku sebagai Tuhan.
Perjalanannya dalam berdakwah pun tidak mudah. Ia dituduh sebagai seorang penyihir dan dikejar oleh pasukan Fir’aun karena sangat terlihat penentangannya pada pemerintahan Fir’aun dan membahayakan kedudukannya sebagai raja.
Untuk menyelamatkan Nabi Musa, Allah pun memberikan mukjizat kepadanya. Dengan tongkatnya, Nabi Musa mampu membelah laut merah dan menenggelamkan Fir’aun beserta bala tentaranya.
4. Nabi Isa AS
Kelahiran Nabi Isa alaihissalam adalah suatu bukti tanda kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala karena ia lahir dari rahim suci Siti Maryam tanpa perantara seorang ayah.
Sejak bayi, Nabi Isa juga telah dikaruniai mukjizat oleh Allah dengan bisa berbicara ketika Ibunya dihakimi oleh masyarakat.
Ketika diangkat menjadi Rasul oleh Allah subhanahu wa ta’ala, Nabi Isa pun menjalani tantangan yang sangat berat karena harus berdakwah pada kaum Bani Israil yang keras kepala dan suka mengingkari Allah.
Bahkan, di akhir perjuangan dakwahnya, Nabi Isa hampir disalib oleh kaumnya sendiri. Namun, atas izin Allah, Nabi Isa pun diangkat ke langit sehingga yang mereka salib bukanlah Nabi Isa yang sesungguhnya.
5. Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan paling istimewa karena merupakan nabi penutup yang bertugas menyempurnakan agama Allah.
Tantangan yang dialami Nabi Muhammad juga sangatlah berat karena untuk meluruskan kesesatan masyarakat Jahiliyah yang keras kepala, Nabi Muhammad juga harus menghadapi penentangan dari kanan kiri, bahkan dari paman yang telah membesarkannya.
Meski begitu, Nabi Muhammad tetap teguh dan tabah dalam berdakwah meskipun mendapatkan banyak cacian, hinaan, bahkan ancaman pembunuhan.
Adapun mukjizat terbesar yang diterima Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah adalah Alquran dan perjalanan Isra wal Mi’raj.
Mengapa Hanya 5 Nabi yang Mendapat Gelar Ulul Azmi
Tidak ada Nabi yang mengemban tugas ringan. Namun, para Nabi Ulul Azmi memiliki tantangan yang paling luar biasa dalam menjalani tugas dakwahnya.
Sebagaimana kisah-kisah yang telah diceritakan di atas, lima Nabi yang termasuk Nabi Ulul Azmi hidup di masa yang paling berat dengan segala halang rintang dari kaum-kaumnya sendiri.
Mengutip dari NU Online, tanpa membeda-bedakan keberadaan nabi dan rasul yang lain, senyatanya nabi dan rasul Ulul Azmi memang merupakan pemilik syariat-syariat yang paling besar dan sangat sabar dalam menyampaikan risalah ketuhanan (tauhid) serta teguh dalam menanggung berbagai macam rintangan dan hadangan dari kaumnya.
Allah pernah menyinggung tentang kedudukan lima Nabi yang termasuk ke dalam Ulul Azmi dalam Alquran surah Al-Ahzab ayat 7, yang bunyinya:
اِذْ اَخَذْنَا مِنَ النَّبِيّٖنَ مِيْثَاقَهُمْ وَمِنْكَ وَمِنْ نُّوْحٍ وَّاِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَۖ وَاَخَذْنَا مِنْهُمْ مِّيْثَاقًا غَلِيْظًاۙ
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari para nabi dan dari engkau sendiri (Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh,” (QS Al-Ahzab: 7).