Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) mengungkap perjalanan politik dirinya hingga saat ini maju di Pilkada Jakarta 2024.
Pasalnya, RK mengaku sempat ditawarkan untuk maju di Pilgub Jakarta pada tahun 2017 melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang merupakan petahana atau incumbent, sebelum majunya Anies Rasyid Baswedan.
Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil saat bersilaturahmi dengan HKBP Distrik VIII di Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (11/10/2024).
Kala itu, dengan dukungan kuat dari partai dan relawan, peluangnya menang di Pilkada Jakarta 2017 cukup besar.
“Nah, pada 2016, saat saya masih Wali Kota Bandung, ada tawaran kepada saya suruh nyalon Gubernur DKI, waktu itu lawan Pak Ahok,” kata RK.
“ ‘Kang Emil, Anda Wali Kota Bandung, surveinya lumayan, partai siap, logistik siap, tolong nyalon di Jakarta’. Itu jam 4 sore. ‘Tolong jawab paling telat jam 8 malam’. Kira-kira begitu. Saya kan excited ya, orang disuruh jadi Gubernur Jakarta, dan masih wali kota,” sambungnya.
Namun, saat menghubungi ibunya untuk meminta nasihat, jawaban yang diterimanya mengejutkan. Ibunya menegaskan bahwa Ridwan Kamil harus menyelesaikan tugasnya sebagai Wali Kota Bandung terlebih dahulu sebelum mempertimbangkan posisi yang lebih tinggi.
“Mama tidak mau punya anak yang tidak selesai dalam tugas. Kamu kan belum beres jadi Wali Kota Bandung, kamu harus tuntas,” ucap RK menirukan pesan ibunya.
Setelah itu, Ridwan Kamil akhirnya memutuskan untuk menolak tawaran tersebut. Tak lama setelah dia menolak, kemudian partai-partai politik yang semula mengusungnya, mulai mencari calon lain.
Anies Baswedan pun ketika itu muncul sebagai pilihan untuk menggantikan Ridwan Kamil dalam bursa calon Gubernur DKI Jakarta.
“Jadi, takdirnya Pak Anies Baswedan jadi gubernur itu ada rangkaian takdir-takdir orang lain yang menyertai, tidak semata-mata seperti yang kita baca,” jelas RK.
Sementara itu, RK menerangkan saat ini ibunya sudah mengizinkan dirinya untuk maju di Pilkada Jakarta 2024. “Nah, sekarang ke Jakarta, ibu saya sudah kasih izin. Bahasanya begini, ‘kamu sudah taat sebagai anak’, tuntas 5 tahun,” pungkasnya.
(Sumber)