News  

Apes! Ada Uang Negara di GOTO Yang Tekor Rp. 4,5 Triliun, Apa Kabar Menteri BUMN Erick Thohir?

Saham GoTo mengalami stagnasi di level ‘gocap’ alias Rp50/saham. (Foto: Antara).

Tahun lalu tekor, tahun ini pun masih buntung. Mungkin nasib apes menempel PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang mencatatkan rugi Rp4,54 triliun di Januari-September 2024.

Ingat ada duit PT Telkomsel, anak usaha BUMN sektor telekomunikasi yakni PT Telkom (Persero) Tbk yang dibenamkan di GOTO. Angkanya juga tak main-main. Kalau GOTO merugi maka potensi kerugian negara itu. Apa kabar Menteri BUMN Erick Thohir?

Mengutip dari aporan keuangan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), mencatatkan rugi periode berjalan Rp4,54 triliun hingga kuartal III-2024.

Capaian itu turun 53 persen ketimbang rugi periode berjalan selama 9 bulan di 2023 sebesar Rp9,6 triliun. Tapi rugi tetap saja rugi. Titik.

Perbaikan bottom line tersebut tercermin dari peningkatan top line atau pendapatan bersih, yakni sebesar 11 persen YoY menjadi Rp11,66 triliun hingga akhir kuartal III-2024.

Sebelumnya, selama 9 bulan di 2023, GOTO membukukan pendapatan bersih Rp10,51 triliun.

Perusahaan juga berhasil menekan biaya dan beban, angkanya turun 29 persen YoY menjadi Rp13,71 triliun hingga kuartal III-2024.

Sementara, rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk berkurang 55 persen YoY dari Rp9,55 triliun per kuartal III-2023 menjadi Rp4,31 triliun pada periode yang sama 2024.

GoTo juga mendapatkan e-commerce service fee dari Tokopedia pada kuartal III-2024 sebesar Rp191 miliar, atau bersih senilai Rp172 miliar setelah pajak pertambahan nilai (PPN).

EBITDA Grup yang disesuaikan pada kuartal III-2024 berhasil mencapai Rp137 miliar, berbalik dibandingkan dengan rugi Rp599 miliar di kuartal III-2023.

“Hal ini menegaskan bahwa Perseroan berada di jalur yang tepat untuk memenuhi pedoman kinerja EBITDA yang disesuaika impas (breakeven) untuk keseluruhan tahun buku 2024,” kata manajemen dalam siaran pers perusahaan.

Direktur Utama GOTO, Patrick Walujo menyampaikan apresiasinya atas kinerja kuat GoTo di kuartal ini. “Kami senang dapat melaporkan lagi kinerja kuat GoTo pada kuartal ini, dengan semua lini bisnis bergerak optimal seiring dengan percepatan bisnis,” kata Patrick.

Sebelumnya, muncul potensi keuangan negara dari amblesnya harga saham GOTO. Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan menghitung terjadinya penurunan atas harga saham GOTO sebesar 58 persen sejak IPO hingga 1 Desember 2022. Di mana, harga saham saat IPO sebesar Rp338 per lembar.

Kemudian rontok menjadi Rp141 per lembar pada 1 Desember 2022. “Ini menunjukkan bahwa GOTO kelihatannya besar. Tetapi, sebenarnya hampa. Bisnisnya tergantung dari ‘bakar duit,” tutur Anthony.

Celakanya, Telkomsel yang merupakan anak usaha Telkom dengan mudahnya menggelontorkan dana super jumbo yakni Rp6,4 triliun untuk memborong saham GOTO.

Ketika harga saham GOTO merosot ke level Rp141 per lembar, maka Telkomsel harus menanggung kerugian Rp3,06 triliun. “Ini harus ada yang bertanggung jawab. Apakah ada yang paksa Telkomsel beli GOTO? Siapa? Perlu diusut,” tegasnya.

(Sumber)