Bahlil Minta Kader Partai Golkar Aktif di Medsos: Tinggalkan Gaya Feodal!

DPP Partai Golkar menggelar rapat pleno perdana pada Rabu (13/11/2024) di rumah besar DPP Partai Golkar, Jl. Anggrek Nely, Slipi, Jakarta. Rapat pleno ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum, Bahlil Lahadalia.

Turut hadir pada rapat pleno perdana ini jajaran Wakil Ketua Umum: Meutya Hafid, Idrus Marham, Ace Hasan Syadzily, Idrus Marham, Kahar Muzakir, Adies Kadir dan Sekjen: Sarmuji.

Dalam pengarahannya, Bahlil Lahadalia memaparkan mengenai proses organisasi yang telah dilalui oleh Partai Golkar, sejak Munas hingga saat ini. Setidaknya ada 4 tahapan yang sudah berhasil dilalui Partai Golkar.

“Sudah barang tentu sebuah partai politik yang baru selesai Munas, perlu kami laporkan bahwa pasca Munas kita sudah melalui 4 proses tahapan politik. Pertama penjaringan Pilkada, kedua proses tahapan penentuan pimpinan DPRD Provinsi, tahap berikut penentuan AKD DPR, keempat penyusunan pengurus,” ujar Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.

Dilanjutkan Bahlil, kepengurusan di bawah kepemimpinannya ditargetkan mampu meraih lebih dari 102 kursi DPR RI pada pemilu 2024. Berbagai cara harus dilakukan, tentu sesuai aturan dan konstitusi yang berlaku. Karena itu, ia meminta jajaran pengurus DPP Partai Golkar untuk melakukan konsolidasi secara masif di berbagai tingkatan struktural organisasi.

“Hari ini kita di DPR dapat 102 kursi. Ke depan target di bawah kepemimpinan saya harus di atas 102 kursi. Apapun caranya tentu sesuai dengan aturan yang berlaku target ini harus tercapai,” lanjut Bahlil.

Hal yang juga menjadi perhatian Ketua Umum, Bahlil Lahadalia adalah proses Musda DPD I dan DPD II Partai Golkar. Ia tak ingin melihat lagi ada Musda yang digelar di DPP. Bahlil memiliki alasan khusus mengapa penting bagi DPD I dan DPD II menggelar Musda di daerahnya masing-masing.

“Saya ingin Musda ke depan harus dilakukan di daerah, jangan dilakukan di DPP. Kenapa? Karena dulu waktu saya di daerah, Musda itu sekaligus sarana kampanye di luar agenda Pemilu. Termasuk kabupaten-kota harus dilakukan di daerah,” sebut Bahlil yang juga menjabat sebagai Menteri ESDM Kabinet Merah Putih ini.

Terkait dengan proses pemenangan ke depan termasuk agenda Pilkada 2024 yang makin dekat. Bahlil Lahadalia menyoroti keberadaan media bagi partai berlambang pohon beringin ini. Ia berharap, media-media yang dimiliki Partai Golkar dapat menjelma sebagai media modern dengan kedepankan digitalisasi sehingga generasi muda makin mudah mengakses informasi mengenai Partai Golkar.

“Untuk jadi perhatian eksternal, saya ingin teman-teman di bidang elektoral agar kita buat media yang bagus, tidak lagi gunakan gaya feodal. Gaya-gaya lama boleh kita pakai, tapi kita sudah harus kekinian. Karena pemilih kita sudah makin bergeser karakternya sehingga media kita harus bisa menyentuh mereka dengan pendekatan digitalisasi,” pungkas Bahlil Lahadalia. (Golkarpedia)