Yayasan Bina Administrasi (YBA) selaku pengelola kampus Universitas Bandung (UB) tak mampu membayar gaji 64 orang tenaga kerja mulai dosen, sekuriti, hingga petugas kebersihan selama 7 bulan terakhir.
Hal itu, diakui imbas adanya kasus dugaan korupsi dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang menyeret mantan rektor UB berinisial BR sebagai tersangka.
Selain BR, dua orang lainnya yakni UR dan YS yang merupakan Ketua dan Wakil Ketua Karang Taruna Institute (KTI), juga ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Negeri Kota Bandung.
Imbas kasus ini, UB ditindak tegas oleh Inspektorat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Salah satunya dengan penutupan Fakultas Ilmu Administrasi dan Bisnis pada 2023 lalu.
“Kita UB-nya kan ditutup satu fakultas (Fakultas Ilmu Administrasi dan Bisnis) dengan mahasiswa kurang lebih 2.000 orang. Karena ditutup, mahasiswa tidak ada. Nah otomatis SPP kan tidak ada,” ujar Ketua Umum Yayasan Bina Administrasi (YBA), Uce Karna Suganda, saat dihubungi Kamis (2/1).
Fakultas Ilmu Administrasi dan Bisnis memiliki tiga prodi yang sudah ditutup, yakni:
S1 Administrasi Bisnis
S1 Administrasi Publik
S2 Administrasi Publik
“Sekarang yang tersisa tinggal mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Teknik, yang 300 orang (jumlah mahasiswanya). Terus mau bayar dari mana kita?” kata dia.
Fakultas Kesehatan dan Teknik memiliki tujuh prodi, yakni:
D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
D3 Teknologi Bank Darah
D4 Manajemen Informasi Kesehatan
D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
S1 Fisioterapi
S1 Sistem Informasi
S1 Teknik Informatika
Dia mengeklaim pihaknya tetap punya maksud menyelesaikan krisis keuangan dan masalah upah ini. Antara lain, dengan rencana menjual aset bangunan Kampus 1 Universitas Bandung yang berlokasi di Jalan Cipagalo Girang No 24, Margasari, Buahbatu, Kota Bandung.
“Jadi memang kita tidak bayar karena darimana uangnya tidak ada. Berusaha kita jual aset, belum laku. Kita mau menjual aset, misalnya kampus yang Cipagalo, tapi belum ada yang nawar,” kata dia.
“Jadi upaya pihak kami itu, jual dulu kampus Cipagalo untuk beres-beres. lalu dikembangkan ke depan,” imbuhnya.
Sementara itu, Staf Operator Akademik Universitas Bandung, Riki Hardiansyah (36) mengatakan upah tidak dibayarkan pihak YBA sejak bulan Juni 2024 lalu.
“Kami itu terakhir menerima gaji bulan Juni lalu. Berarti sekarang sudah jalan 7 bulan,” di Kampus 1 Universitas Bandung, Jalan Cipagalo Girang, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung.
Dia mengatakan telah beberapa kali mencoba melakukan audiensi dengan pihak yayasan terkait masalah ini. Namun belum ada solusi konkret dari yang bersangkutan.
Audiensi akan coba dilakukan kembali pada Senin 6 Januari mendatang. Tak hanya buat menyoal masalah gaji dosen dan staf saja, tapi juga hal lainnya termasuk perkara kelembagaan kampus dan pembelajaran mahasiswa yang ikut terimbas masalah ini.(Sumber)