Gelandang Persib Bandung, Marc Klok, buka suara setelah dianggap sebut Shin Tae-yong diktator.
Masalah tersebut terjadi saat Klok menjalani sesi wawancara dengan sebuah media Belanda.
Saat mendapatkan kesempatan terkait sisi lain Shin, dia mengeluarkan anggapan bahwa pelatih asal Korea Selatan tersebut adalah diktator.
Salah satu alasannya karena sang pelatih tidak ingin berdiskusi dengan pemain dan hanya memikirkan egonya.
Hal ini tentu menyulitkan emosi suporter timnas dan menjadi perdebatan hangat di media sosial.
Marc Klok menjelaskan bahwa dia tidak bermaksud untuk menyebut Shin Tae-yong adalah diktator.
Menurutnya, saat wawancara dengan media Belanda tersebut dia ingin menyampaikan bahwa Shin adalah sosok yang memiliki aturan ketat.
Dia juga bisa memimpin ruang ganti dengan baik dan peran tentu harus dimiliki seorang pelatih.
“Saya pikir cara saya mengatakannya adalah, lihat dia sedikit lebih ketat daripada pelatih baru.”
“Dia merupakan tipe orang yang berada di atas grup daripada di dalam grup,” kata Marc Klok dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube The Haye Way.
Pemain yang mencatatkan 19 caps di timnas Indonesia ini melanjutkan bahwa kepribadian pelatih dan pemain tentu berbeda-beda.
Hal ini adalah normal dan bukan hal yang negatif saat seorang pelatih memilih menjadi sosok keras.
“Tapi maksud saya adalah hal yang lumrah karena setiap pelatih memiliki kepribadian yang berbeda-beda.”
“Bahkan setiap pemain mempunyai kepribadian yang berbeda-beda, jadi itu tidak baik atau buruk,” terangnya.
Sebagai pemain timnas, dia memberikan hormat yang tinggi pada Shin Tae-yong.
Apalagi, mereka sempat berjuang bersama untuk skuad Garuda.
Dia menilai bahwa semua ini hanya salah paham dan seharusnya masalah ini tidak diperpanjang lagi.
“Hanya saja, saya mengatakan itu sebagai sebuah opini dan ya itu di luar konteks dan apa yang saya katakan.”
“Saya tidak pernah memiliki niat buruk terhadapnya karena saya juga memiliki momen-momen indah bersamanya,” lanjutnya.
Klok menegaskan bahwa rumor terkait dia sakit hati karena posisinya tergeser di timnas adalah hoax.
Saat ini dia mendukung semua pemain yang ada di skuad Garuda dan ini akan terus dilakukan dengan tulus.
Termasuk memberikan dukungan pada Thom Haye yang saat ini jadi andalan di lini tengah timnas.
“Orang bilang, sakit hati karena sekarang Thom yang bermain bukan saya.”
“Tapi saya benar-benar tidak punya perasaan sakit hati terhadap hal itu, anda tahu, saya berharap semua orang selalu yang terbaik,” tutupnya.(Sumber)