Menjadi salah satu barang berharga yang bernilai tinggi, sayangnya, logam mulia emas kerap dipalsukan dan dijual sebagai emas asli oleh beberapa oknum.
Emas memang menjadi salah satu logam mulia yang berharga dan kerap digunakan sebagai instrumen investasi.
Bukan tanpa alasan, pasalnya, harga emas yang terus meningkat dari waktu ke waktu tentu bisa membuat Anda mendapatkan keuntungan besar di masa depan.
Namun sayangnya, ada oknum tertentu yang memanfaatkan ketidaktahuan sebagian orang dalam berinvestasi emas. Mereka bisa saja membohongi pembelinya dengan menjual emas palsu yang sebetulnya tidak bernilai jika dibandingkan dengan emas asli.
Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu
Agar terhindar penipuan, Anda dapat membedakan emas asli dan palsu dengan memeriksa ciri-ciri fisik, menggores emas dengan keramik, menguji dengan magnet, hingga mengujinya secara profesional di toko emas kredibel.
Berikut adalah penjelasan selengkapnya:
1. Memeriksa Ciri-Ciri Fisik
Pertama-tama, Anda bisa memeriksa ciri-ciri fisik dari emas yang dimiliki. Salah satunya, ketika dimasukkan ke dalam air, emas asli harusnya tenggelam atau berada di bawah permukaan air.
Jadi, jika emas Anda mengambang di dalam air, maka kemungkinan besar logam mulia tersebut palsu karena memiliki rongga udara yang tidak seharusnya dimiliki emas asli.
2. Melihat Tanda atau Cap yang Membuktikan Kadar Karat Emas
Umumnya, emas asli memiliki kode huruf yang menandakan asalnya, nama perusahaan, serta tanda khusus penanda kadar emas di bagian belakangnya. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua jenis emas memiliki ketiga tanda tersebut.
Emas perhiasan umumnya hanya memiliki cap kadar emas yang ditandai dengan angka 1-999 atau 0k-24k. Semakin tinggi angka tersebut, maka semakin murni kadar emasnya.
3. Menguji Emas dengan Magnet
Perlu diketahui, emas asli harusnya tidak memiliki sifat magnetis karena tidak memiliki partikel magnetik apa pun.
Sementara itu, emas palsu sudah pasti tercampur dengan jenis logam lain, seperti besi, nikel, kobalt, dan lain sebagainya yang mengandung partikel magnetik.
Dengan demikian, Anda bisa memeriksa keaslian emas dengan mendekatkannya ke magnet. Apabila emas menempel pada magnet, maka kemungkinan besar emas tersebut palsu.
Namun, perlu diingat juga bahwa pengujian ini tidak dapat menjamin keaslian suatu emas, mengingat masih ada logam lainnya yang tidak bersifat magnetis.
4. Mencium Bau Emas
Emas asli tidak memiliki sifat korosif yang membuat logam mulia tersebut tidak akan berkarat meskipun terkena atau bahkan terendam dalam air.
Sementara itu, emas palsu yang sudah dicampur dengan tembaga atau logam kuningan akan mudah berkarat ketika terkena air, sehingga menyebabkan logam tersebut cenderung mengeluarkan bau amis atau karatan.
5. Menggores Emas dengan Keramik
Anda juga dapat menggunakan keramik polos untuk menggoreskan emas guna memeriksa keasliannya.
Jika muncul goresan hitam, besar kemungkinan emas tersebut berstatus palsu karena terdapat kandungan logam lain.
Sementara itu, emas asli tidak akan meninggalkan bekas apa pun setelah digores dengan keramik. Warnanya juga akan tetap kuning dan tidak memudar walaupun terkikis dari goresan keramik.
6. Meneteskan Asam Nitrat
Jika Anda memiliki cairan asam nitrat, maka bisa digunakan untuk mengetahui apakah emas yang dimiliki asli atau palsu.
Sebab, ketika diteteskan dengan cairan asam nitrat, emas asli tidak akan bereaksi apa pun. Sedangkan, emas palsu bisa berubah warna ketika terkena cairan asam nitrat.
Perubahan warna tersebut juga bisa mengidentifikasi jenis logam lain yang terkandung di dalam emas palsu. Berikut penjelasannya:
- Kuning keemasan: Logam kuningan yang berlapis emas.
- Putih susu: Logam perak yang berlapis emas.
- Hijau: Logam besi yang berlapis emas.
7. Menggigit Emas
Sering melihat atlet olahraga menggigit medali emasnya setelah memenangkan suatu kejuaraan? Sebetulnya, ada sejarah unik di balik hal itu.
Dulu, medali emas yang didapatkan oleh sang juara di suatu perlombaan olahraga terbuat dari emas asli, sehingga mereka akan membuktikan keaslian logam mulia tersebut dengan menggigitnya.
Ini dikarenakan emas asli tergolong sebagai logam lunak. Semakin murni kadarnya, maka semakin lunak fisik emas tersebut.
Jadi, jika Anda menemukan bekas gigitan di emas setelah menggigitnya, maka dapat dipastikan bahwa logam mulia tersebut asli. Sebaliknya, emas palsu tidak akan meninggalkan bekas gigitan.
8. Menguji Suara Dering Emas
Emas batangan asli utamanya memiliki bentuk yang padat, sehingga akan bersuara nyaring ketika dijatuhkan di permukaan keras atau keramik.
Dalam hal ini, suara dering emas asli biasanya akan lebih panjang dan nyaring. Berbeda dengan emas asli, suara dering emas palsu cenderung lebih pendek ketika dijatuhkan ke permukaan keras.
9. Menggunakan Aplikasi CertiEye
CertiEye merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk memeriksa keaslian emas dengan memindai barcode unik yang hanya dimiliki oleh emas batangan asli keluaran perusahaan tertentu, seperti PT Antam.
Mudah saja, Anda hanya perlu mengunduh aplikasi tersebut di smartphone. Kemudian, scan barcode yang ada di emas batangan menggunakan aplikasi CertiEye.
Apabila emas yang diperiksa asli, maka akan muncul pesan “authenticated” pada aplikasi tersebut.
10. Menguji secara Profesional di Toko Emas Kredibel
Terakhir, Anda bisa menguji keaslian emas secara profesional dengan mengunjungi toko emas yang kredibel. Salah satunya, Anda bisa membawanya langsung ke toko Pegadaian terdekat.
Sebab, toko emas biasanya memiliki alat yang mumpuni untuk memeriksa dan memastikan keaslian dari suatu logam mulia.
Tips Menghindari Peredaran Emas Palsu
Agar terhindar dari penipuan emas palsu, penting bagi Anda untuk selalu berhati-hati saat sedang bertransaksi menggunakan logam mulia tersebut.
Hindarilah membeli emas yang menawarkan harga di bawah pasar. Pasalnya, hal ini bisa menjadi indikasi bahwa emas yang dijual tidak sesuai dengan standar yang ada.
Selain itu, ada baiknya untuk membeli emas di toko atau gerai resmi yang bisa memastikan keaslian emasnya. Setidaknya, jika emas yang didapatkan dari toko resmi tersebut ternyata palsu, Anda bisa mengembalikannya ke toko.
Terakhir, bagi Anda yang membeli emas batangan, sebisa mungkin minta sertifikat emas kepada penjual guna memastikan keasliannya.(Sumber)