Sebuah foto yang memperlihatkan tabung gas elpiji 3 kilogram dengan warna pink serta tulisan non subsidi dan Bright Gas. (Kolase Twitter)
Lantas, benarkah Pertamina meluncurkan Bright Gas elpiji tiga kilogram non subsidi berwarna merah muda sebagai pengganti gas melon bersubsidi yang tak lagi dijual di pengecer?
Keterangan Pertamina
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menepis bahwa kabar Pertamina baru-baru ini mengeluarkan Bright Gas elpiji 3 kg non subsidi sebagai pengganti gas melon bersubsidi.
“Informasi tersebut hoaks. Belum ada seperti itu,” ujar Heppy yang dikutip dari Kompas.com pada Senin (3/2/2025).
Menurutnya, Pertamina hanya mengeluarkan LPG Bright Gas yang tersedia dalam kemasan tabung 5,5 kg dan 12 kg.
Meski begitu, Pertamina sempat meluncurkan Bright Gas tiga kilogram pada awal Juli 2018 sebagai bagian dari diversifikasi produknya.
LPG tiga kg non subsidi pada awal peluncurannya hanya beredar di wilayah Jabodetabek dan Surabaya, Jawa Timur.
Uji pasar Bright Gas tiga kilogram dilakukan enam bulan dengan strategi marketing dan distribusi untuk melihat sejauh mana produk ini diterima masyarakat.
Khusus di Jakarta, tersedia 3.500 tabung Bright Gas 3 kg yang didistribusikan dengan kisaran harga Rp 39.000-56.000 per tabung isi ulang.
Bila dibandingkan dengan gas melon, harga asli elpiji 3 kg bisa mencapai Rp 42.750 per tabung tanpa subisdi pada 2025.
Namun, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 30.000 per tabung sehingga harga elpiji 3 kg bersubsidi seharusnya Rp 12.750 per tabung di pasaran.
Keberadaan tabung gas elpiji 3 kg nonsubsidi dulu tersedia sebagai opsi bagi masyarakat yang mampu secara ekonomi dan bukan penerima LPG subsidi tapi ingin membeli elpiji 3 kg.
Meski sempat beredar di pasaran, penjualan Bright Gas 3 kg nonsubsidi belum dilakukan dalam waktu dekat di seluruh Indonesia.
Dikutip dari laman Pertamina, produk LPG Bright Gas kemasan 3 kg merupakan elpiji nonsubsidi dengan tabung berwarna pink fuschia.
Perbedaan kedua elpiji hanya terletak pada produk yang dijual dengan harga pasar dan pemilihan warna tabung yang menarik.
Tabung elpiji nonsubsidi juga dilengkapi stiker hologram dan double spindle valve system sehingga lebih aman dan praktis.
Kala itu, Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid menjelaskan, Bright Gas 3 kg diluncurkan sebagai komitmen memberikan layanan bagi konsumen kelas menengah yang tidak menerima subsidi elpiji.
“Seperti keluarga muda yang tinggal di kawasan apartemen membutuhkan tabung gas yang aman, ringan dengan ukuran tidak terlalu besar serta mudah dipindahkan,” ujar Mas’ud mencontohkan.
Kehadiran gas ini membuat pengguna elpiji 3 kg subsidi benar-benar menerima haknya, mendapatkan pasokan gas cukup, dan proses distribusi lancar.
Pihaknya sempat berencana mendistribusikan Bright Gas 3 kg secara bertahap di SPBU serta apartemen tertentu pada 2018.
Namun hingga kini, rencana itu belum terwujud, sementara itu, Pertamina dulu memastikan pengguna elpiji 3 kg tidak perlu khawatir stok gas berkurang akibat peluncuran Bright Gas 3 kg nonsubsidi.
“Kami tak ada rencana mengurangi LPG subsidi dan benar-benar hanya akan disalurkan kepada penerima yang berhak,” terang Mas’ud.(Sumber)