Reliji  

Waketum MUI, Anwar Abbas Rindu Persatuan NU dan Muhammadiyah di Indonesia

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengungkapkan harapannya agar dua ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, dapat bersatu. Pernyataan itu ia sampaikan dalam acara peluncuran buku dan peringatan ulang tahunnya yang ke-70 di Aula Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Sabtu (15/2/2025).

Dalam acara tersebut, tiga buku terbaru Buya Anwar Abbas turut diluncurkan, yakni “Biografi Buya Anwar Abbas”“Tuhan Tidak Pernah Tidur”, serta “Respons Buya Anwar Atas Berbagai Persoalan”.

Pernyataan Buya Anwar ini langsung mendapatkan tanggapan dari pengusaha nasional Chairul Tanjung (CT) dan Ketua MUI bidang Dakwah KH Muhammad Cholil Nafis. Keduanya menyambut antusias ide persatuan NU-Muhammadiyah dan menegaskan bahwa kebersamaan kedua organisasi Islam ini akan berdampak besar terhadap masa depan kepemimpinan nasional.

Chairul Tanjung: NU-Muhammadiyah Bersatu, Presidennya Kalian yang Pilih

Chairul Tanjung menilai, apabila NU dan Muhammadiyah bersatu, maka pengaruhnya dalam menentukan kepemimpinan nasional tidak bisa dibendung.

“Kalau NU dan Muhammadiyah bisa bersatu, presidennya itu kalian semua yang milih. Bersatunya NU dan Muhammadiyah bukan hanya untuk politik, tetapi untuk Islam dan kemajuan bangsa,” ujar CT, yang disambut tepuk tangan meriah dari para tamu yang hadir.

Menurut pemilik CT Corp ini, persatuan NU dan Muhammadiyah bukan sekadar urusan politik, tetapi langkah strategis untuk memastikan kedua ormas tersebut terus memberikan kontribusi nyata bagi umat dan bangsa. Ia mengungkapkan bahwa dirinya sering berdiskusi dengan berbagai tokoh mengenai pentingnya menyatukan langkah NU dan Muhammadiyah dalam memperjuangkan kepentingan umat Islam.

Cholil Nafis: Sudah Lama Dirindukan, Saya Bahkan Dikira Muhammadiyah

Ketua MUI KH Cholil Nafis, yang dikenal dekat dengan Buya Anwar Abbas, juga menanggapi wacana persatuan dua ormas Islam ini. Ia menuturkan bahwa ide ini sebenarnya bukan hal baru dan sudah lama didiskusikan dalam berbagai forum, termasuk oleh tokoh-tokoh terdahulu.

“Buya Anwar Abbas pernah bercerita soal rindunya melihat NU dan Muhammadiyah bersatu. Beliau bahkan menyebut ada janji dan ikatan dengan almarhum (pengurus MUI Pusat) Mas Slamet Effendi Yusuf untuk menyatukan langkah kedua organisasi ini,” ungkap Cholil Nafis.

Ketua MUI KH Cholil Nafis saat memberikan testimoni dalam acara peluncuran buku dan milad ke-70 Buya Anwar Abbas.
Ketua MUI KH Cholil Nafis saat memberikan testimoni dalam acara peluncuran buku dan milad ke-70 Buya Anwar Abbas. (Foto: Inilah.com/Inu)

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dirinya beberapa kali mendapat amanah dari Buya Anwar Abbas agar lebih dekat dengan Muhammadiyah.

“Dua hari lalu, Buya bilang ke saya, ‘Dekat-dekatlah dengan Muhammadiyah’. Saya pikir, saya ini malah yang paling dekat dengan Muhammadiyah. Bahkan saya dikira sudah Muhammadiyah,” ujarnya yang langsung disambut tawa hadirin.

Cholil Nafis mengungkapkan bahwa dirinya tergabung dalam beberapa grup WhatsApp Muhammadiyah, dan sering kali muncul asumsi bahwa ia adalah bagian dari organisasi tersebut.

“Di grup-grup Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah), saya dianggap sudah jadi kader Muhammadiyah. Sampai ada yang bilang, ‘Alhamdulillah, ternyata Kiai Cholil itu Muhammadiyah’,” ujarnya sambil bercanda.

Menurut Cholil, secara fundamental NU dan Muhammadiyah tidak pernah benar-benar terpisah, hanya saja dalam praktik politiknya belum sepenuhnya berjalan bersama.

“Kalau NU dan Muhammadiyah bersatu, kita gak akan repot. NU dan Muhammadiyah sebenarnya gak pernah terpisah, tapi memang dalam jalur politiknya belum satu visi untuk calon presiden dan wakil presiden,” tandasnya.

Untuk mewujudkan persatuan ini dalam konteks kepemimpinan nasional, Rais Syuriah PBNU itu menawarkan sebuah format ideal yang menurutnya bisa menjadi solusi.

“Kalau republik ini bisa seperti MUI, ketua umumnya dari NU, sekjennya dari Muhammadiyah, saya pikir selesai,” ujarnya, yang kembali disambut tawa dan tepuk tangan dari hadirin.