PB PBSI Bakal Perbanyak Sentra Bulu Tangkis di Indonesia

Sekjen PBSI, Achmad Budiharto

Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) berniat membangun lebih banyak sentra pembinaan olahraga bulu tangkis di Indonesia. Bulu tangkis terbukti masih sangat populer diminati oleh mayoritas masyarakat Indonesia.

Olahraga tepok bulu ini juga masih menjadi andalan tim Indonesia untuk mendulang medali di berbagai event olahraga internasional.

Oleh karenanya, masalah pembinaan atlet bulu tangkis selalu menjadi topik yang krusial karena akan selalu terkait dengan nama besar Indonesia di kancah bulu tangkis dunia.

Kendati demikian, hingga saat ini PB PBSI sebagai induk olahraga bulu tangkis Indonesia menilai jumlah sentra pembinaan atlet tepok bulu di tanah air masih kurang ideal.

Oleh karena itu, mereka berniat untuk membangun lebih banyak pusat pelatihan di seluruh wilayah nusantara sehingga semakin banyak bibit unggul yang bisa terjaring.

Dengan begitu, diharapkan prestasi tim Indonesia pun semakin terdongkrak. Keinginan tersebut dilontarkan oleh Sekretaris Jendral PBSI, Achmad Budiharto, saat menghadiri babak final Turnamen Bulu Tangkis Antarmedia 2019 di Kudus pada Rabu (16/10/2019).

“Jika ingin mendapatkan prestasi yang lebih baik di bidang olahraga bulu tangkis, maka idealnya di Indonesia ada 12 sentra pembinaan bulu tangkis,” ujar Budiharto dilansir dari Antara.

Menurut Achmad, sentra pembinaan bulu tangkis di Indonesia hanya terpusat di empat wilayah di Jawa, yakni di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Untuk mencapai jumlah ideal, masih diperlukan setidaknya 8 sentra pembinaan bulu tangkis lagi di luar Pulau Jawa.

“Paling tidak, Sumatra ada dua sentra, bisa di Medan dan Palembang. Sedangkan Kalimantan ada dua sentra, di Kalimantan Timur serta Kalimantan Selatan atau Kalimantan Barat. Untuk Sulawesi juga harus tersedia dua sentra, yakni Manado dan Makassar, serta Maluku dan Bali,” ucap Budiharto.

Achmad optimis dengan semakin banyak sentra bulu tangkis yang dibangun, akan semakin banyak pula pemain berkualitas yang dilahirkan sehingga semakin banyak pilihannya.

“Yang terjadi sekarang, semakin melorotnya prestasi karena pilihan pemainnya semakin terbatas, terutama atlet bulu tangkis putri. Saat ini kami memiliki misi memasalkan bulu tangkis serta kompetisinya,” tandasnya. {bolasport.com}