Komisaris Utama PT Adhi Karya Fadjroel Rachman menjadi salah satu orang yang dipanggil Presiden Joko Widodo pada Senin (21/10/2019). Usai pertemuan, Fadjroel mengaku, mendapatkan tugas untuk menempati salah satu jabatan di pemerintahan Jokowi periode 2019-2024.
“Ada tugas yang disampaikan beliau,” ujar Fadjroel seperti dikutip dari Kompas. Meski demikian, ia tidak dapat menyebut posisi apa yang akan dipercayakan Presiden kepada dirinya.
Apakah ia akan duduk di kursi menteri, atau pada jabatan lain di lingkaran Kepala Negara. Ia bakal menunggu pengumuman resmi yang akan disampaikan Presiden Jokowi.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 20 menit itu, Fadjroel mengaku, lebih banyak membahas pidato perdana Jokowi usai pelantikan presiden-wakil presiden, 20 Oktober 2019 lalu di Gedung MPR/DPR RI.
Presiden, lanjut Fadjroel, secara spesifik menanyakan apakah pidatonya dapat ditangkap langsung oleh rakyat atau tidak.
“Dengan beliau, mendiskusikan tentang pidato yang disampaikan kemarin, mengenai apa saja poin terpenting di dalam pidato dan apakah itu bisa ditangkap langsung oleh publik,” ujar Fajdroel.
Mantan aktivis di era reformasi itu pun menyampaikan kepada Presiden bahwa pidato tersebut merupakan masalah yang betul-betul dihadapi pemerintah.
Masalah yang dimaksudkan, yakni pengembangan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, debirokratisasi, deregulasi dan transformasi ekonomi.
“Saya bilang kalau ini bisa dijalankan, menjadi suatu pekerjaan besar lima tahun, ini akan membuat pemerintah Jokowi-Ma’ruf akan memberikan warisan besar bagi republik ini,” lanjut dia.
Fadjroel mengaku, pertemuannya dengan Presiden Jokowi bukan pertemuan empat mata. Turut mendampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Staf Khusus Pratikno Nico Harjanto.