Ahmad Doli Kurnia Nyatakan Partai Golkar Siap Dukung Prabowo Jadi Presiden Lagi di 2029

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyatakan pihaknya siap untuk kembali mendukung Presiden RI Prabowo Subianto menjabat kembali di periode 2029-2034. Menurutnya, dukungan ini diberikan ketika Prabowo masih ingin mengimplementasikan program-programnya.

“Kalau misalnya Pak Prabowo masih berpendapat menganggap bahwa butuh waktu lagi, satu periode, Golkar sikapnya memberikan dukungan Pak Prabowo sebagai calon presiden 2029,” kata Doli kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

Doli pun menilai dukungan yang diberikan Partai Amanat Nasional (PAN) kepada Prabowo bukan masalah besar. Pasalnya, deklarasi dukungan ini merupakan hak setiap partai politik.

“Kalau sikap partai politik yang lain menganggap bahwa hari ini dia perlu menyampaikan secara terbuka sikapnya itu kedaulatan masing-masing partai yang harus kita juga hormati,” ucapnya.

Akan tetapi, Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI ini merasa Golkar akan mengikuti jejak PAN dalam waktu yang dekat.

“Kalau kami, Golkar, dengan sikap yang seperti itu (PAN) enggak usah diumumkan tidak masalah,” tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan pihaknya membuka kemungkinan untuk mengusung kader internal partai maju dalam pencalonan Wakil Presiden pada 2029 mendatang.

Adapun untuk calon presidennya (capres), Zulhas mengatakan PAN sudah sepakat untuk kembali mendukung Prabowo Subianto.

“Jadi memang di PAN itu terbuka. Kader-kader PAN dari mana pun, Menteri-Menteri ya, silakan. Kalau punya keinginan, punya kesungguhan siapapun bisa bertarung untuk jadi wapres, gitu. Kalau Presiden kan udah agak clear,” kata Zulhas selepas kegiatan halal bihalal PAN, di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (20/4/2025).

Pernyataan Zulhas ini membuat spekulasi jika PAN tidak akan mendukung lagi paket pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2029. Namun Zulhas belum mau memberikan jawaban pasti terkait itu. Dia hanya menjawab secara diplomatis soal kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

Dia beralasan, kontestasi pemilihan kepala dan wakil kepala negara itu masih lama, sehingga segala kemungkinan bisa terjadi.

“(Pilpres 2029) masih lama, ya,” katanya.(Sumber)