Reliji  

Haram! Memanggil Orang Dengan Julukan Yang Tak Disukai

Islam menganjurkan agar memanggil orang dengan nama atau panggilan yang disukainya. Sebaliknya, memanggil dengan sesuatu yang tak disukai haram hukumnya.

Keharaman ini disepakati para ulama sebagaimana dikatakan Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar yang diterjemahkan Arif Hidayat. Dasarnya adalah firman Allah SWT dalam surah Al-Hujurat ayat 11,

… وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَاب…

Artinya: “…Dan janganlah memanggil dengan gelar (laqab) yang mengandung ejekan..”

Panggilan yang mengandung ejekan ini berupa sifat, seperti rabun, botak, buta, pincang, belang, bungkuk, sinting, pucat, kotor, tuli, pesek, ompong, buntung, cacat, montok, dan lumpuh. Bisa juga berupa panggilan yang mengacu pada sifat orang tuanya yang tidak disukainya.

Namun, para ulama juga sepakat memperbolehkan memanggil dengan menyebutkan sifat-sifat tersebut dengan tujuan pemberitahuan bagi orang yang tidak bisa mengerti sosok yang dimaksud.

Anjuran Memanggil dengan Nama yang Disukai

Islam memperbolehkan dan menganjurkan memanggil seseorang dengan nama atau gelar yang disukainya. Para sahabat nabi memiliki nama panggilan dan gelar yang populer dan boleh dipanggil dengannya.

Sebut saja Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Ia memiliki nama asli Abdullah bin Utsman dan punya gelar ‘atiq. Ada juga Abu Turab yang bergelar Ali bin Abi Thalib RA dan punya nama kunyah (panggilan kehormatan yang digunakan masyarakat Arab) Abu Al-Hasan.

Dalam Shahih Bukhari dan Muslim terdapat riwayat dari Sahl bin Sa’ad yang berkata, “Abu Turab adalah nama Ali yang paling dicintainya dan dia sangat senang dipanggil dengan Abu Turab.” (Redaksi dari Bukhari)

Nama-nama yang Disukai Allah

Dalam Islam, ada dua nama yang paling disukai Allah SWT. Nama itu adalah Abdullah dan Abdurrahman. Hal ini dikatakan dalam sebuah hadits yang terdapat dalam Shahih Muslim dari Ibnu Umar RA.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya nama-nama kalian yang paling disukai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman.” (HR Muslim)

Nabi Muhammad SAW pernah menganjurkan menamai bayi dengan nama tersebut. Dalam Sunan Abu Dawud, Sunan an-Nasa’i dan lainnya terdapat riwayat bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Namakanlah diri kalian dengan nama-nama Nabi, dan nama yang paling disukai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman, dan nama yang paling benar adalah Harits dan Hammam, sedangkan yang paling buruk adalah Harb dan Murrah.” (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Sunan)