Christiany Eugenia Paruntu Perempuan Hebat

Nama Christiany Eugenia Paruntu, Senin (21/19) pagi kemarin, langsung menjadi pembicaraan hangat. Viral, istilah sekarang. Saat pukul 10.15 WIB terlihat masuk ke pelataran Istana Negara di Jakarta, lengkap dengan atribut putih hitam sebagai pakaian yang menjadi syarat utama para undangan “khusus” untuk menghadap Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi.

Bupati ramah yang kerap dipanggil sebutan Tetty, menjadi orang kedua yang masuk istana setelah mantan Menteri Pertahanan RI Mahfud MD.

Tampak jelas di layar televisi-televisi Nasional, Tetty dikawal langsung dan dipersilakan untuk masuk ke area utama di istana oleh para penjaga kawasan utama di NKRI ini.

Mantan pengusaha nasional inipun hanya melempar senyum pada para awak media yang langsung mencecarnya dengan pertanyaan ringan, mulai dari maksud dan tujuannya ke Istana Negara bersamaan dengan proses pemanggilan para calon menteri untuk membantu pekerjaan Jokowi dan Ma’ruf Amin selama lima tahun mendatang.

Saat menonton potongan berita di televisi nasional itu, saya geleng kepala dan tersenyum.

Ya, ini momen yang sangat luar biasa bagi saya. Kehadiran Tetty di istana punya dampak hebat bagi kami perempuan di Nyiur Melambai, karena wewene masuk istana sebagai menteri belumlah ada. Pangandaran ada Susi Pujiastuti kala periode lalu, memang banyak menteri perempuan berdarah Jawa, Padang dan Papua kala itu, dan Susi dengan segala kontroversialnya malah tampil hebat dan memikat dan mencitrakan perempuan unggulan dengan mendobrak gender.

Harapan saya melihat televisi nasional pagi hingga siang tadi adalah hal yang luar biasa. Tetty akan jadi menteri. Saya pun, menanti wawancaranya di hadapan media usai dipanggil Pak De, sayang hingga pukul 14.00 WIB, Tetty tidak memberikan keterangan.

Yang hadir kemudian klarifikasi dari Istana Negara. Dikatakan, kedatangan Tetty ke istana bukan bertemu dengan presiden dan bukan untuk agenda menteri. (walau Bupati Minsel ini menggunakan pakaian wajib, atasan putih dan bawahan celana panjang hitam).

Dan mulailah jagad maya hiruk pikuk dengan berbagai komentar, mulai dari nyinyir, pembelaan, dukungan dan nyinyir lagi, kemudian makin nyinyir.

Tulisan ini, saya tegaskan bukan membela Tetty dan tentu saja, Bupati Minsel ini tidak perlu dibela. Apa salahnya…? Tidak ada kan!!!

Saya menulis karena saya tergerak dan saya perempuan yang juga dari Sulawesi Utara (Sulut).

Sebagai wartawan yang kebetulan sempat berada di pos crime pusat alias Jakarta dengan membawahi Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, KPK dan MK, Tetty bukanlah sumber yang sering saya wawancarai.

Saya mengenalnya pun secara tidak sengaja, yaitu hanyalah melalui cerita dari atase pertahanan (athan) berpangkat Kolonel di Rusia, dan pejabat bintang tiga alias perwira tinggi di lingkungan TNI dengan jabatan Inspektur Jendral alias Irjen, atau orang nomor tiga di institusi kementerian. Saat itu 2012 mereka kaget Tetty kini menjabat sebagai Bupati Minahasa Selatan.

Bukan Nama Sembarangan
Bagi mereka, nama Tetty bukanlah nama sembarangan.

Tetty adalah putri dari seorang Rektor dari Universitas Sam Ratulagi (Unsrat), Jopie Paruntu dan Johanan Tumbuan, salah satu klan kenamaan di Minsel. Sebelum menjabat bupati, Tetty adalah pengusaha kenamaan yang dihormati di lingkungan Mabes TNI dan Kementerian Pertahanan, dia dikenal sebagai salah satu dari tiga As alias tiga pengusaha andalan dan ditakuti, ini karena kemampuan ketiganya dalam menyediakan senjata berat di Mabes TNI.

Menjadi pengusaha rekanan TNI bukanlah hal mudah, karena klasifikasi dan kemampuan mereka juga diukur, dan Tetty adalah ratu di antara para raja utama dalam pengadaan alat berat di TNI.

Jangan berpikir, mungkin karena dia cantik, maka porsi diberikan padanya. No… salah besar, karena alat berat itu bukan bahan makanan, perlu diketahui kemampuan, standarisasi dan kadar kehandalannya untuk digunakan dalam pesawat, KRI hingga pasukan khusus.

Saya pernah diminta oleh salah satu perwakilan perusahaan ternama dan yang pemiliknya masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia dari Indonesia. Untuk bisa memperkenalkan dirinya pada para petinggi Mabes TNI, demi mendapatkan jatah untuk salah satu pengadaan makanan para anggota TNI, hasilnya nihil loh… perempuan juga, cantik juga dan tajir juga. Nah!!

Jadi Tetty bukan hanya perempuan cantik, tapi dia pintar, cerdas dan mampu. Keluarganya pun bukanlah keluarga sembarangan dan baru jadi kaya. Karena sejak kecil Tetty dan adik-adiknya telah lama dan terbiasa dengan brand sekelas Dior, luar negeri pun sempat menjadi rumah kedua keluarganya.

Saat masuk politik, Tetty kerap disebut tidak mampu. Saat membaca beberapa tajuk berita yang selalu mengangkatnya sebagai bupati cantik dan modis, saya kerap tersenyum karena saya masih ingat cerita si Kolonel dan Irjen itu, dimana Tetty mampu mengadakan barang-barang besar sekelas KRI lengkap dengan senjatanya atau pesawat tempur yang lengkap dengan bomnya. Dan itu dikerjakan hebat oleh Tetty.

Catatan Penting
Jadi, saya menyayangkan pandangan sebagian masyarakat yang menganggap Tetty ke istana hanya cari sensasi. Berikut beberapa catatan penting bagi yang tidak tahu.

1. Ke Istana Negara itu jika tidak ada undangan tidak akan diperbolehkan masuk.
2. Dia bukanlah perempuan yang hobi datang untuk mencari sensasi di Istana Negara, apa untungnya.
3. Dia diajak masuk ke dalam oleh paspamres, artinya dia diundang. Namun, ada hal lain yang terjadi dan kita belum tahu apa itu.

Sebagai warga Nyiur Melambai, jadi tidaknya Tetty sebagai Menteri dalam kabinet Jokowi-Ma’ruf, janganlah langsung menghakimi dengan berbagai celaan. Mari kita belajar untuk saling mendukung, bukankah baik jika benar terpilih dan bukankah baik, telah dipanggil ke istana.

Tetty bukanlah seperti dugaan banyak orang yang otaknya hanya memikirkan keburukan kesalahan, tanpa melihat siapa diri kita (kira kira yang nyinyir apa seperti Tetty yang cantik dan hebat itu?).

Dan sekali lagi sebagai pribadi saya bangga Tetty hadir di Istana Negara, apapun itu, saya tetap bangga. Dia perempuan hebat dan saya yakin langkah kedepannya dia akan makin hebat, karena dia putri dari Karema dan dia adalah kita, para putri Karema yang harusnya saling mendukung dalam kebersatuan, bukan mencela.

Tetap semangat, ya Bu Bupati Minsel, saya bangga denganmu. Bravo.

Gracey Wakary [ceknricek]