KENAPA Marc Marquez benci Sprint Race di MotoGP? Ini alasannya!
Sprint Race sudah diperkenalkan di MotoGP sejak musim 2023. Dorna Sports beralasan, sesi tersebut akan menambah keseruan pekan balapan yang ujungnya meningkatkan lagi jumlah penonton di sirkuit.
1. Tiru F1
Mereka belajar dari Formula One (F1) yang sukses dengan format Sprint Race-nya pada 2021. Hal itu coba ditiru mulai musim 2023 dengan sejumlah perbedaan.
F1 hanya menggelar Sprint Race di seri-seri tertentu. Sementara, MotoGP menghelat sesi tersebut pada hari Sabtu di semua pekan balapan! Alhasil, para pembalap harus kerja ekstra keras.
2. 2 Balapan Sekaligus
Bisa dibilang, pembalap akan menjalani dua sesi balapan sekaligus. Kendati Sprint Race hanya dihelat setengah jumlah putaran di balapan utama, hal tersebut menguras tenaga dan emosi.
Marquez, misalnya, begitu membenci Sprint Race. Kendati mencetak rekor dengan menjadi pembalap pertama yang menang Sprint Race lima kali beruntun, ia tetap tidak mengubah pendirian.
“Saya selalu bicara hal yang sama: saya benci Sprint Race karena saya sangat senang tetapi saya ingin mengontrol emosi karena (Minggu) adalah hari terpenting,” tukas Marquez, dikutip dari Crash, Selasa (29/4/2025).
3. Cerita Berbeda
Ya, Sprint Race terkadang menghadirkan cerita berbeda dengan balapan utama. Buktinya, Marquez bisa menang lima kali beruntun tetapi hanya menjadi pemenang dalam tiga dari lima seri MotoGP 2025 sejauh ini.
Pun begitu, kemenangan di Sprint Race terbukti menjadi kunci sukses Jorge Martin juara dunia MotoGP 2024. Bisa dibilang pembalap benci tapi juga suka di sisi lain dengan sesi tersebut.
Itulah kenapa Marc Marquez benci Sprint Race di MotoGP. Semoga artikel ini berguna untuk pembaca sekalian.(Sumber)