Bahlil Lahadalia: Muhammadiyah Adalah Ibu Yang Melahirkan Partai Golkar

Partai Golkar menyumbang sebuah gedung untuk Madrasah Muallimin Muhammadiyah yang berada di Sedayu, Bantul. Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyebut sumbangan partai untuk ormas keagamaan bukan hal yang tabu.

Pernyataan Bahlil itu ia sampaikan saat memberi sambutan pada acara groundbreaking gedung asrama Madrasah Muallimin Muhammadiyah, Sedayu, Bantul, Minggu (18/5). Golkar menjadi donatur pembangunan gedung tersebut.

“Ini hasil saat kita melakukan Safari Ramadan kemarin. Waktu itu dari pengurus sekolah menyampaikan kalau berkenan akan ada pembangunan gedung, dan kami langsung mengiyakan,” ungkap Bahlil di Madrasah Muallimin Muhammadiyah, Minggu (18/5).

Bahlil menyebut hubungan antara Muhammadiyah dan Partai Golkar telah memiliki sejarah panjang. Dia bahkan mengibaratkan Muhammadiyah sebagai ibu sedangkan Partai Golkar sebagai anak.

Pasalnya, Bahlil menjelaskan, dulu cikal bakal berdirinya partai Golkar berasal dari Sekretariat bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) yang di dalamnya berisi kader-kader Muhammadiyah.

“Golkar itu merasa bahwa Muhammadiyah itu seperti anak dan ibu, jadi karena Muhammadiyah adalah Sekber berarti ibu yang melahirkan Golkar. Kami tidak mau menjadi anak durhaka,” ungkapnya.

Dia menegaskan bahwa pemberian sumbangan dari partai tersebut merupakan bagian dari menjalin persaudaraan.

“Jangan disalahartikan bahwa politik itu transaksional, ini kan bagian dari ukhuwah, mungkin pada saat anak-anak sekolah di sini oh ada gedung partai Golkar, mungkin juga partai lain, jadi partai ini kan instrumen politik bangsa, jadi ndak boleh tabu,” ujarnya.

Sementara, Ketua PP Muhammadiyah Muhadjir Effendy mengatakan langkah Golkar ini jangan disalahartikan sebagai langkah politis Muhammadiyah dan Partai Golkar.

“Ini komunikasi biasa aja, ndak ada politik-politikan, tadi sudah dijelaskan Pak Bahlil, Muhammadiyah ini dengan semua partai punya keterkaitan tidak hanya Golkar saja. Artinya Muhammadiyah menyumbangkan kader-kadernya hampir di semua partai,” terangnya.

Terkait kelakar Bahlil soal sebutan Gedung Golkar, Muhadjir mengaku tidak mempermasalahkan hal itu. Lagi pula, menurutnya, hal itu bagus bagi siswa Madrasah Muallimin Muhammadiyah yang notebene sekolah kader Muhammadiyah.

“Itu tidak ada masalah, di sini kan tempat penggodokan kader-kader Muhammadiyah yang nanti sebagian juga akan terjun di Politik, nah dia harus kenal sejak dini tentang partai partai,” ungkapnya.(Sumber)