Saat Reshuffle, Bamsoet Yakin Jokowi Bakal Tambah Jumlah Menteri Perempuan

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai perempuan punya peran penting dalam pembangunan suatu bangsa dan partai politik. Perempuan, khususnya Kaukus Perempuan Partai Golkar, Srikandi-srikandi dan para wanita Partai Golkar yang berada dalam satu pikiran, berada dalam satu peran besar menuju Indonesia maju.

“Perempuan dalam institusi politik memiliki peran dan tanggung jawab yang strategis dalam bidang politik untuk menggerakkan masyarakat Indonesia kepada perubahan sistem yang lebih maju dan berkeadilan,” ujar Bamsoet dalam diskusi publik, Akselerasi Partai Politik Untuk Indonesia Maju yang diselenggarakan Permata Golkar, Kamis (31/10/2019).

Karena itu, Bamsoet berharap saat evaluasi menteri kabinet kerja jilid II nanti, perempuan dapat menggantikan para menteri laki-laki yang dianggap kurang maksimal dalam bekerja.

“Kita tentu juga berharap pada nanti, 6 bulan kedepan mana kala ada evaluasi dan reshufflle kabinet, anggota kabinet yang hanya 5 anggota atau perempuan atau hari ini bisa bertambah kembali seperti yang lalu sekurang-kurangnya 8 perempuan untuk mengisi kabinet hasil reshuffle yang akan datang,” jelas Bamsoet.

Pergantian menteri mungkin saja terjadi mengingat Bamsoet memahami kata-kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut bakal me-reshuffle para menterinya yang kurang all out.

“Ini kabinet yang baru berjalan dan akan dilihat kinerja dari masing-masing menteri, saya ingat betul kata-kata pak Presiden yang tidak mampu atau tidak all out mengerjakan tugasnya sebagai menteri atau pikirannya bercabang-cabang maka tidak menutup kemungkinan akan di-reshuffle 6 bulan yang akan datang,” jelas Bamsoet.

Politisi Golkar asal Jateng ini menegaskan, perempuan harus maju ke ruang publik dan menduduki tempat-tempat strategis. Sebab kaum perempuan memiliki peran dan tanggung jawab dalam menggerakkan masyarakat Indonesia.

“Kepada perubahan sistem yang berkeadilan dan bersih dari korupsi yang mengantarkan rakyat Indonesia pada kehidupan yang adil dan makmur atau masyarakat berkeadilan sosial,” tuturnya.