Bagi wisatawan Muslim, terutama saat menjelajahi kancah kuliner internasional, kehati-hatian dalam memilih makanan adalah sebuah keniscayaan.
Di tengah beragamnya hidangan lezat, penting untuk mewaspadai kandungan bahan yang diharamkan, salah satunya adalah daging babi. Tantangannya, istilah yang digunakan untuk merujuk babi dan olahannya sangat bervariasi, tergantung bahasa dan konteks budayanya.
Orang yang menderita nyeri lutut dan pinggul harus membaca ini!
1. B2 (Indonesia): Kode umum di Indonesia untuk makanan yang mengandung babi.
2. Pig (Inggris): Biasanya merujuk pada babi dengan berat di bawah 50 kg.
4. Swine (Inggris): Istilah kolektif untuk sekelompok babi.
5. Boar (Inggris): Menyebut babi hutan hasil buruan.
6. Sow (Inggris): Istilah untuk babi betina.
7. Sow Milk (Inggris): Merujuk pada susu babi betina.
9. Pork (Inggris): Sebutan untuk daging babi dalam dunia kuliner.
10. Lard (Inggris): Lemak babi, sering digunakan sebagai bahan campuran dalam masakan Asia Timur.
11. Bacon (Inggris): Daging babi yang telah diiris tipis dan diawetkan.
12. Ham (Inggris): Biasanya merujuk pada daging paha babi yang diawetkan.
13. Bak (Hokkian): Berarti babi dalam bahasa Hokkian.
14. Char Siu (Kanton): Olahan daging babi panggang yang populer dalam masakan Kanton.
15. Cu Nyuk (Khek/Hakka): Berarti babi dalam bahasa Khek atau Hakka.
16. Zhu Rou (Mandarin): Bahasa Mandarin untuk babi.
17. Dwaeji Gogi (돼지 고기) (Korea): Istilah umum untuk daging babi dalam bahasa Korea.
18. Tangsuyuk (탕수육) (Korea): Umumnya merujuk pada olahan daging babi asam manis, meskipun terkadang menggunakan daging sapi.
19. Jokbal (족발) (Korea): Hidangan Korea yang menggunakan kaki babi sebagai bahan utama.
20. Jeyuk Bokkeum (제육볶음) (Korea): Olahan daging babi yang dimarinasi dengan bumbu pedas.
21. Gamjatang (감자탕) (Korea): Sup tulang babi pedas khas Korea.
22. Samgyeopsal (삼겹살) (Korea): Daging perut babi berlapis tiga yang dipanggang dan dipotong kecil-kecil.
23. Ogyeopsal (오겹살) (Korea): Mirip samgyeopsal namun memiliki lima lapisan daging.
24. Bossam (보쌈) (Korea): Daging babi rebus yang diiris tipis dan biasanya dibungkus dengan daun perilla.
25. Sundae (순대) (Korea): Sosis tradisional Korea yang dapat berisi darah babi atau sapi.
26. Kkeopdaegi (껍대기) (Korea): Olahan kulit babi panggang yang populer di Korea.
27. Tonkatsu (Jepang): Daging babi goreng tepung khas Jepang.
28. Tonkotsu (Jepang): Varian ramen Jepang yang menggunakan kaldu dan irisan daging babi.
29. Buta Niku (豚肉) (Jepang): Bahasa Jepang untuk daging babi.
30. Nuraniku (Jepang): Istilah lain untuk daging babi dalam bahasa Jepang.
31. Yakibuta (焼き豚) (Jepang): Olahan babi panggang ala Jepang.
32. Nibuta (Jepang): Hidangan Jepang yang menggunakan bagian pundak babi.
33. Kakuni (角煮) (Jepang): Masakan daging babi yang direbus dan ditumis dengan kuah kental.
34. Khinzir (Arab/Melayu): Istilah untuk babi dalam bahasa Arab dan Melayu.
35. Baikwat (Thailand): Merujuk pada bagian iga babi dalam masakan Thailand.
Dengan memahami daftar istilah ini, diharapkan konsumen Muslim dapat lebih berhati-hati dan terhindar dari makanan yang mengandung babi saat berwisata atau mencicipi kuliner dari berbagai belahan dunia. Kewaspadaan dan pengetahuan adalah kunci untuk menjaga kehalalan makanan yang dikonsumsi.(Sumber)