News  

Geger! Jokowi Menderita Sakit Kulit Serius, Autoimun Atau Hiperkortisolisme?

Presiden Joko Widodo kembali menjadi sorotan publik, kali ini bukan karena isu politik, melainkan karena perubahan fisik yang dinilai mencolok karena diduga Jokowi sakit kulit. Dokter Tifauzia Tyassuma, atau yang dikenal sebagai Dokter Tifa, menyampaikan keprihatinan terkait kondisi wajah Jokowi yang menurutnya menunjukkan gejala penyakit serius.

Dalam sebuah unggahan di akun media sosial pribadinya, Dokter Tifa menulis pengamatan terhadap perubahan wajah Jokowi saat tampil di media beberapa waktu lalu.

“Pak Jokowi kok seperti kena Autoimun? Wajah dan leher tiba-tiba penuh melasma atau bercak-bercak hitam. Dan tiba-tiba juga alopecia berat, rambut rontok mendadak di dahi, ubun-ubun, belakang kepala,” tulis Dokter Tifa di Twitter.

Pernyataan ini muncul setelah Jokowi tampil menjawab santai terkait isu ijazah palsu yang kembali mencuat. Bagi Dokter Tifa, sorotan bukan hanya pada isi jawaban Jokowi, tapi pada kondisi fisik sang presiden yang dianggap berubah drastis.

Autoimun dan Hiperkortisolisme, Dua Penyakit Serius yang Disinggung
Dalam unggahan lanjutan, Dokter Tifa juga mengaitkan kondisi tersebut dengan kemungkinan penyakit lain yang juga serius.

“Autoimun atau Hiperkortisolisme? Dokter pribadi perlu meresepkan Anti-depresan, deh. Kasihan, beban berbohong 10 tahun, ngga kebayang rasanya,” lanjutnya.

Penyakit autoimun sendiri merupakan kondisi medis ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Gejala yang umum terjadi meliputi ruam kulit, rambut rontok, kelelahan, nyeri sendi, hingga demam berulang.

Sementara itu, hiperkortisolisme atau sindrom Cushing terjadi karena kadar hormon kortisol yang terlalu tinggi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang maupun kelainan pada kelenjar adrenal atau hipofisis.

Masih Soroti Ijazah Jokowi, Dokter Tifa Ungkap Perbandingan Map
Kontroversi mengenai keaslian ijazah Jokowi kembali mencuat setelah Bareskrim Polri menyatakan bahwa ijazah Sarjana UGM milik Jokowi adalah asli. Namun, Dokter Tifa tetap menaruh keraguan dan secara terbuka membandingkan map ijazah miliknya dengan milik Jokowi.

“Map ijazah Sarjana S1 UGM seperti ini. Sejak Ayah & Ibu saya wisuda UGM tahun 1968 dan 1970. Sejak kedua Kakak saya wisuda UGM tahun 1990 dan 1991. Sejak saya wisuda UGM tahun 1995,” tulis Tifa.

Ia menjelaskan bahwa seluruh keluarganya yang lulusan UGM memiliki map ijazah berbentuk horizontal dengan desain konsisten. Tifa juga mengunggah foto map miliknya, dan menyoroti perbedaan signifikan pada map ijazah milik Jokowi yang dinilainya tidak serupa.

“Mapnya bentuk landscape/horizontal, bagian depan dua bagian, Bagian atas ada logo UGM dan tulisan Universitas Gadjah Mada. Bagian bawah plastik bening. Bagian belakang hitam polos tanpa tulisan,” lanjutnya.

Tifa mempertanyakan map Jokowi yang berbentuk vertikal dan menampilkan logo serta nama di bagian bawah, menyebutnya berbeda dari versi yang ia kenal sebagai map resmi UGM.

“Jadi ketika versi lain di foto ketiga, map hitam, portrait/vertikal, logo UGM vertikal di bawah ada nama dst, saya jadi bingung, itu map ijazah UGM cabang mana?” tulisnya lagi.

Projo Menilai Ada Niat Jahat di Balik Penolakan Keaslian Ijazah Jokowi
Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik, menanggapi kritik berulang terhadap ijazah Jokowi. Ia menyatakan bahwa meskipun Bareskrim telah menyatakan ijazah Jokowi asli melalui pemeriksaan laboratorium forensik, pihak-pihak seperti Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Dokter Tifa tampaknya belum mau menerima kenyataan.

“Publik mungkin sedang menunggu respons Roy Suryo dkk walaupun sejak awal bahkan sampai sekarang kami juga masih ragu apakah pihak Roy Suryo akan menerima hasil penyelidikan ini,” ucap Freddy pada Jumat (23/5/2025).

Lebih lanjut, Freddy menegaskan bahwa penolakan yang terus-menerus justru bisa memperlihatkan adanya unsur kesengajaan untuk merusak nama baik Jokowi.

“Kalau Roy Suryo dkk masih belum bisa menerima hasil penyelidikan ini justru akan semakin membuktikan niat jahat ‘mens rea’ Roy Suryo dkk untuk menyerang kehormatan, harkat, dan martabat Pak Jokowi,” jelasnya.(Sumber)