Sarmuji Prihatin Israel Serang Iran, Desak Pemerintah Serukan Semua Pihak Tahan Diri

Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI Muhammad Sarmuji menyampaikan keprihatinan mendalam terkait adanya serangan yang dilakukan Israel terhadap Iran.

Sarmuji mendesak pemerintah Indonesia untuk meningkatkan peran diplomatik dan menyerukan semua pihak yang terlibat konflik menahan diri dan mengutamakan jalur perundingan.

“Indonesia harus menyerukan kepada semua pihak yang bertikai, baik Israel maupun Iran, untuk segera menghentikan eskalasi militer dan menyelesaikan permasalahan di meja perundingan, bukan lewat kekerasan atau perang yang hanya menyisakan kehancuran,” kata Sarmuji dalam keterangannya, Jumat (13/6/2025).

Menurut Sarmuji, ketegangan antara Iran dan Israel semakin membahayakan stabilitas kawasan dan perdamaian global.

“Serangan timbal balik antara Israel dan Iran ini bukan hanya mengancam kawasan Timur Tengah, tetapi juga memperburuk ketegangan geopolitik global yang sudah rapuh akibat berbagai konflik yang sedang berlangsung,” ujar Sarmuji.

Dia berpandangan, dunia saat ini sedang berada di persimpangan berbahaya, karena diplomasi kerap kalah oleh logika kekerasan dan kekuatan militer.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar ini menilai tindakan Israel dan serangan balasan Iran menunjukkan kegagalan komunitas internasional dalam meredam konflik.

Dia juga berharap agar Dewan Keamanan PBB dan negara-negara berpengaruh segera mengambil langkah konkret untuk meredam konflik dan membangun kembali jalur diplomasi yang kredibel.

Sebagai negara yang menganut politik luar negeri bebas-aktif, kata dia, Indonesia punya mandat moral dan konstitusional untuk mengambil peran aktif dalam mendorong penyelesaian damai atas konflik-konflik internasional.

Oleh karenanya, ia mendesak pemerintah Indonesia ikut bersuara tegas menyuarakan perdamaian.

“Peristiwa ini menambah pelik situasi global, di tengah ketegangan yang belum usai di Ukraina, Gaza, serta dinamika di Laut China Selatan. Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi perdamaian dunia sesuai amanat konstitusi, mesti terus bersuara tegas,” ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, Israel melancarkan serangan di sejumlah lokasi di Iran pada Jumat (13/6/2025) dini hari dan menyebutnya sebagai bagian dari Operasi Kebangkitan Singa atau Rising Lion.

Israel mengatakan bahwa serangan tersebut menargetkan jantung program nuklir Iran.

Di samping itu, serangan Israel tersebut menyasar sejumlah lokasi di ibu kota Iran, Teheran, termasuk lokasi nuklir dan militer.

Markas besar Garda Revolusi Iran juga tak luput menjadi target serangan.

Di antara korban tewas, ada nama Panglima Garda Revolusi Iran Jenderal Hossein Salami.

Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel atau IDF Effie Defrin mengatakan, pihaknya mengerahkan 200 jet tempur untuk menargetkan lebih dari 100 target di Iran.

“Lebih dari 100 target telah diserang di seluruh Iran,” kata Defrin, sebagaimana dilansir CNN.

Dia menambahkan bahwa dalam serangan tersebut ada lebih dari 330 jenis bom atau amunisi berbeda yang telah dijatuhkan.(Sumber)