Ketua Umum FORMASI (Forum Aliansi Masyarakat Anti Korupsi) Jalih Pitoeng mengajak para jawara dan pegiat seni budaya Betawi hadir dan kawal proses peradilan terhadap pristiwa korupsi ratusan miliar di dinas kebudayaan DKI Jakarta.
Hal tersebut disampaikan oleh sosok anak Betawi yang sejak awal mengungkap dan mengawal kasus tersebut.
“Ini bukan persoalan korupsi semata,” ungkap Jalih Pitoeng kepada Radar Aktual, Selasa (17/06/2025).
“Ini persoalan Marwah kebudayaan sekaligus kami orang Betawi,” sambung menegaskan.
“Satuan kerja dibawah pemrov DKI Jakarta yang seharusnya membina dan membangun dalam rangka menjaga dan memelihara sekaligus mengembangkan dan memajukan budaya Betawi koq malah korupsi,” Jalih Pitoeng memaparkan.
“Oleh karena itu kasus ini harus dikawal secara optimal agar proses ini benar-benar equal,” pinta Jalih Pitoeng.
Sosok aktivis Betawi yang diketahui sangat kritis dan berani ini juga berharap agar para jawara dan para pegiat seni budaya Betawi serta pimpinan ormas yang dalam pidato politiknya diberbagai kesempatan menyampaikan akan memperjuangkan kaum Betawi dalam hal ini para pelaku seni budaya, hadir dan peduli dalam proses pengungkapan kasus korupsi ratusan miliar ditanah Betawi.
“Mestinya yang ada disini adalah para jawara, para pegiat seni budaya sekaligus ormas-ormas serta komunitas yang mengemban visi misi kebudayaan Betawi,” lanjutnya menegaskan.
“Karena mereka punya irisan langsung yang sangat korelatif sekaligus merasakan akibat dari perbuatan koruptif dan manipulatif yang merugikan mereka,” papar Jalih Pitoeng.
“Maka dalam rangka memperjuangkan nasib para pegiat seni budaya ini, saya bermohon dengan kerendahan hati agar para jawara, para pegiat seni serta awak media sebagai pengemban tugas mulia nya untuk mengawal proses peradilan kasus korupsi di dinas kebudayaan DKI Jakarta yang merugikan negara dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta bernilai ratusan miliar rupiah,” Jalih Pitoeng memaparkan.
“Saya juga ingin menyampaikan apresiasi dan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada pihak Kejaksaan dalam hal ini Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta yang telah memproses kasus ini hingga pemberkasan dan peradilan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hari ini,”
“Demikian pula kawan-kawan media serta para netizen yang telah membantu Kami FORMASI dalam memberi dukungan moral dan semangat dalam perjuangan rakyat yang sangat melelahkan,” tambah Jalih Pitoeng.
Ditanya mengapa dirinya begitu gigih mengungkap kasus tersebut, pendiri Jalih Pitoeng Centre ini mengatakan agar kaum Betawi khususnya para jawara dan pelaku seni budaya melek dan sadar bahwa hak mereka dicuri.
“Ini memang bukan pekerjaan yang mudah,” jawabnya.
“Butuh ketulusan, keikhlasan, keberanian dan kecerdasan sekaligus konsisten terhadap sebuah komitmen perjuangan rakyat dengan segala konsekwensinya,” kata Jalih Pitoeng.
“Akan tetapi ini memang sudah takdir dan garisan tangan yang harus kita terima dengan lapang dada. Bahkan saya sangat bahagia karena Allah telah menjadikan saya sebagai bagian dari anak Betawi yang turut serta ikut berjuang berdasarkan kemauan dan kemampuan yang kita miliki,” ungkap Jalih Pitoeng.
“Dan yang paling membuat saya bahagia adalah akhir-akhir ini saya sering ketemu dengan orang-orang yang ternyata mereka adalah para jawara dan pegiat seni budaya Betawi yang pernah menjadi korban, kini tak lagi mereka alami. Yaitu mereka dibayar penuh tidak dikorup seperti sebagaimana kita ketahui sebelumnya. Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah semata!” pungkas Jalih Pitoeng.