Tekno  

5 Tahun Ke Depan, Bukalapak Fokus Garap Warung Tradisional

Mitra Bukalapak

Menjelang akhir tahun 2019, Bukalapak menyebut bahwa untuk lima tahun ke depan fokus yang akan dilakukannya adalah mendorong pertumbuhan inklusi keuangan melalui warung tradisional.

Sebagai bentuk dari implementasi strategi itu, Mitra Bukalapak akan menjadi fokus bisnis hingga 5 tahun ke depan karena dianggap sebagai platform penggerak utama yang dapat meningkatkan adopsi digital dan inklusi keuangan di masyarakat.

Sejak diluncurkan dua tahun lalu, Mitra Bukalapak kini telah berjumlah lebih dari 2,5 juta dan mentransformasi lebih dari 1.2 juta warung tradisional di 477 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

“Warung-warung tradisional yang persebarannya hingga ke pelosok negeri merupakan pendorong geliat ekonomi yang berkontribusi terhadap 65-70% transaksi ritel Indonesia,” ujar Presiden Bukalapak, Fajrin Rasyid, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (8/11/2019).

Data dari laporan CSLA pada September 2019 yang berjudul “E-warung, Indonesia’s New Digital Battleground”, disebutkan setidaknya ada enam juta warung tradisional di pelosok nusantara.

Sementara, laporan Temasek, Bain & Company, dan Google yang berjudul “e-Conomy SEA 2019” menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia bisa mencapai US$40 miliar.

“Melalui Mitra Bukalapak, kami mengenalkan sistem pembayaran baru kepada masyarakat melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan meningkatkan kapasitas bisnis melalui penjualan token listrik, pulsa, dan produk virtual lainnya,” dijelaskan Fajrin.

“Kami percaya teknologi itu harus dapat diakses oleh siapa saja dari berbagai latar belakang usia dan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidupnya,” ujarnya lagi.

Pada bulan Agustus lalu, Mitra Bukalapak mendukung Bank Indonesia dalam mengimplementasikan QRIS di 1000 Mitra Bukalapak.

Hal itu dilakukan agar memungkinkan warung-warung tradisional yang tergabung dalam program ini agar dapat menerima pembayaran Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) seperti Link Aja, Gopay, OVO, DANA, dan lainnya.

Ke depan, implementasi QRIS akan dilakukan di 10.000 Mitra Bukalapak hingga Desember 2019.

Menyusul pada bulan Oktober, Bukalapak berhasil menjadi marketplace pertama yang bekerja sama dengan Google Bisnisku.

Saat ini, sekitar 95.000 warung Mitra Bukalapak yang telah mendaftarkan bisnisnya di Google Bisnisku dapat muncul pada halaman pencarian seperti Google Maps dan penelusuran Google.

Kerja sama dengan pemerintah juga turut dilakukan. Beberapa di antaranya adalah kerja sama Bukalapak dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia, dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kemkominfo RI.

Cakupan utama yang sedang digiatkan adalah pembiayaan pinjaman usaha Mitra Bukalapak yang dikenal dengan program pembiayaan Ultra Mikro (UMi). {wartaekonomi}