News  

Rugi Hingga Rp.285 Miliar Akhir 2019, Indosat Pecat 677 Karyawannya

Indosat Ooredo
Indosat Ooredoo atau PT Indosat Tbk (ISAT) melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 677 karyawannya. Para karyawan mendapatkan surat PHK sejak kemarin, Jumat (14/2).
Terkait hal ini, manajemen Indosat Ooredoo menyatakan bahwa hal tersebut merupakan langkah perubahan organisasi yang dirancang untuk menjadikan bisnis lebih lincah sehingga lebih fokus kepada pelanggan dan lebih dekat dengan kebutuhan pasar.
Namun, di sisi lain, kinerja Indosat ternyata masih merah. Seperti diketahui, perusahaan telekomunikasi ini sudah menanggung rugi sejak 2018. Dilansir dari laporan keuangan PT Indosat Tbk, Sabtu (15/2), hingga triwulan III 2019, ISAT masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 284,59 miliar.
Meski demikian Indosat sebenarnya sudah berhasil menekan angka kerugian. Pada triwulan III 2018, perseroan masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 1,54 triliun. Bahkan secara full year 2018, kinerja ISAT tercatat sangat menyedihkan dengan kerugian mencapai Rp 2,4 triliun.
Pada 2019, rugi bersih tersebut berhasil ditekan karena adanya kenaikan pendapatan perusahaan. Pendapatan Indosat di triwulan III 2019 tercatat sebesar Rp 18,85 triliun. Angka ini naik 12,40 persen dari periode yang sama pada 2018 yang sebesar Rp 16,77 triliun.
Pendapatan itu berasal dari pendapatan selular yang naik dari Rp 13,18 triliun pada triwulan III 2018 menjadi Rp 15,08 triliun pada triwulan III 2019.
Sementara itu untuk pendapatan dari multimedia, komunikasi data, dan internet naik tipis dari sebelumnya Rp 3,02 triliun menjadi Rp 3,24 triliun. Pendapatan telekomunikasi turun tipis dari Rp 568,5 miliar jadi Rp 520,3 miliar.
Sayangnya jumlah beban naik dari posisi 2018 sebesar Rp 16,5 triliun jadi Rp 17,3 triliun. Beban terbesar tercatat pada beban penyelenggaraan jasa yang tercatat sebesar Rp 8,92 triliun serta penyusutan dan amortisasi yang tercatat sebesar Rp 7,08 triliun.
Jumlah aset Indosat hingga akhir September 2019 masih tercatat sebesar Rp 58,37 triliun. Angka itu naik dari posisi akhir 2018 sebesar Rp 53,13 triliun. Sementara jumlah liabilitas pada akhir September 2019 sebesar Rp 46 triliun. Angka itu juga naik dari posisi akhir 2018 sebesar Rp 41 triliun. {kumparan}