Ditemukannya kasus Virus Corona di Indonesia membuat sebagian masyarakat panik. Berbagai persiapan pun dilakukan untuk menghadapi situasi terburuk yang bisa terjadi.
Menanggapi hal tersebut, Aburizal Bakrie (ARB) mengimbau masyarakat tidak panik dan ketakutan. Sebab, Indonesia saat ini telah memiliki banyak fasilitas kesehatan yang berkualitas.
“Virus Corona sama dengan penyakit lainnya dapat ditangani dan banyak yang bisa disembuhkan,” ujar Ketua Dewan Pembina Partai Golkar ini dikutip dari akun Instagram resminya @aburizalbakrie.id, Kamis (5/3/2020).
ARB menegaskan, kepanikan dan ketakutan hanya membuat suasana semakin tidak kondusif. Padahal, untuk menangkal virus ini tidak butuh sesuatu yang berat.
“Waspada penting. Jauh lebih penting adalah hidup bersih dan sehat,” tambahnya.
Lebih lanjut ARB mengimbau seluruh kalangan masyarakat bijak menggunakan media sosial. Khususnya terkait dengan informasi mengenai Virus Corona.
“Mari kita bantu pemerintah untuk menciptakan situasi kondusif dengan menggunakan media sosial dengan baik dan bertanggung jawab,” ungkapnya.
ARB mengungkapkan imbauan itu usai melakukan pemeriksaan rutin di RS Harapan Kita. Dalam kesempatan tersebut dia pun bertemu dengan Direktur RS Harapan Kita, dr Dicky Fakhry.
Saat berbincang dengan Dicky, ARB mengaku kaget mengetahui bahwa Dicky adalah penerima beasiswa Yayasan H Achmad Bakrie. Dicky diketahui menerima beasiswa tersebut pada 1982.
“Saya kaget dan gembira saat Dokter Dicky bercerita (Terima beasiswa),” katanya.
Saat pemeriksan kesehatan rutin ke RS Harapan Kita, saya bertemu dr. Dicky Fakhry, M.D., Phd., yang saat ini menjabat Direktur RS Harapan Kita. Saya kaget dan gembira saat Dokter Dicky bercerita, bahwa dirinya adalah penerima beasiswa Yayasan H. Achmad Bakrie pada tahun 1982. pic.twitter.com/ktFftJjsnv
— Aburizal Bakrie (@aburizalbakrie) March 5, 2020
Menurutnya, dokter Dicky menceritakan bahwa saat itu sudah duduk di tingkat II Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Beasiswa yang diterimanya sebesar Rp12.500 per bulan.
“Sementara uang kuliah per semester saat itu sebesar Rp25 ribu. Beasiswa dari Yayasan H Achmad Bakrie sangat membantu dirinya dalam menyelesaikan kuliah,” ujarnya.
Yang lebih mengejutkan ungkap ARB, selain Dicky, ada 20 mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia yang menerima bea siswa dari Yayasan H Achmad Bakrie.
“Salah satu penerima bea siswa akhirnya menjadi istrinya, dr Widya Sjarkawawi. Saya makin kaget lagi, saat tahu bahwa ternyata Dokter Widya adalah adik kandung dari Irwan Sjarkawi, mantan Dirut PT Bakrie & Brothers Tbk. (yang sekarang sebagai Presiden Komisaris),” tulisnya.
“Benar kata orang tua dulu, dunia selebar daun kelor,” ungkapnya. [Viva]
