News  

Terus Naik, Harga Emas Diprediksi Tembus Rp.900 Ribu Per Gram

Beruntunglah orang-orang yang saat ini berinvestasi pada logam mulia alias emas. Di situasi yang penuh ketidakpastian ini, harga emas terus merangkak naik.

Harga emas batangan bahkan terus bergerak naik dalam sepekan terakhir. Hal ini karena faktor global yang mengalami ketidakpastian akibat gonjang-ganjing virus corona yang mewabah ke banyak negara.

Pergerakan harga ini diprediksi terus terjadi, bahkan hingga Rp 900.000 per gram. Harga emas ini memang terus mengalami kenaikan sejak awal tahun, apalagi sejak merebaknya virus Corona, yang menyebar ke sejumlah negara.

Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono menjelaskan harga emas berpeluang terus naik dalam waktu dekat.

“Besar sekali peluang harga emas Antam untuk pecahan 1 gram menyentuh level Rp 900 ribu per gram dalam waktu dekat,” kata Suluh saat dihubungi detikcom, Sabtu (7/3/2020).

Dia menjelaskan pergerakan harga ini terjadi karena harga emas spot (xauusd) saat ini sudah menyentuh level US$ 1.691 per toz. “Harga ini berpeluang akan menembus level psikologis US$ 1.700/toz pekan depan,” imbuh dia.

Selain itu, faktor nilai tukar rupiah yang kembali melemah di kisaran Rp 14.200 per dolar AS juga membuat harga emas fisik berpeluang naik hingga menjadi Rp 900 ribu per gram.

Namun, untuk harga Rp 1 juta per gram, dia menilai masih akan susah ditembus.

“Hal ini disebabkan emas fisik masih akan dipengaruhi faktor permintaan. Jika harga emas terlalu tinggi, permintaan akan berkurang,” ujarnya.

Gara-gara Corona
Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono menjelaskan salah satu faktor pendorong kenaikan harga emas adalah merebaknya corona (covid-19).

“Yang jadi pendorong kenaikan antara lain perkembangan korban Covid-19 atau Corona yang masih bertambah, baik di China atau negara lain,” kata Suluh saat dihubungi detikcom, Sabtu (7/3/2020).

Dampak Corona ini juga turut mengerek penurunan bunga acuan bank sentral AS (AS). Ke depan kemungkinan Fed Fund rate masih akan dipangkas usai penurunan 50 bps beberapa waktu lalu.

“Pemangkasan rate ini tentu bagus buat emas dan indeks saham,” jelas dia.

Selain itu perlambatan ekonomi dan kemungkinan resesi membuat emas menjadi safe haven bersama dolar AS. Dia menyebut, kenaikan harga emas yang tinggi secara signifikan juga perlu diwaspadai dengan aksi profit taking.

“Ketika harga emas saat ini sedang tinggi. Maka harga buyback sangat menarik untuk ambil keuntungan. Melepas sebagian emas fisik yang dimiliki karena sudah mendapatkan selisih yang signifikan,” jelas dia.

Sebelumnya harga emas batangan atau logam mulia milik Antam pada akhir pekan ini tercatat Rp 842.000 per gram, naik Rp 5.000 dibandingkan hari sebelumnya Rp 837.000 per gram.

Harga emas ini memang terus mengalami kenaikan sejak awal tahun, apalagi sejak merebaknya virus corona yang menyebar ke sejumlah negara.