5 Stadion Terindah di Asia Versi AFC

Stadion bukan hanya menjadi markas sebuah tim. Sama halnya jersey, itu menjadi sebuah simbol dan kebanggaan. Terlebih, jika stadion itu kepunyaan sendiri.

Seperti diketahui, tak semua klub memiliki stadion sendiri. Kebanyakan masih numpang atau menyewa dari pemerintah setempat. Klub-klub di Asia relatif masih banyak yang semacam itu, misalnya saja, di Indonesia.

Sementara di negara yang sepak bolanya sudah lebih maju, seperti di Benua Eropa, banyak klub sudah memiliki stadion sendiri.

Tak sekadar stadion, namun berbagai fasilitas pendukung terbaik juga ada di stadion tersebut. Lapangan dengan kualitas nomor satu, ruang ganti canggih, hingga pusat perbelanjaan modern jadi bagian penting.

Stadion tak lagi menjadi kandang sebuah klub, namun juga tempat di mana fans berkumpul dan bercengkerama satu sama lain.

Jika stadion-stadion di Eropa misalnya, punya keunggulan dari sisi modernitas, beberapa stadion di Asia tak mau kalah.

Asia juga memiliki stadion-stadion megah, seperti halnya Gelora Bung Karno di Jakarta, Sultan Ibrahim Stadium di Johor, Seoul World Cup, hingga Stadion Nasional di Singapura.

Tak hanya itu, beberapa stadion di Asia memiliki kelebihan lain. Tak melulu dari sisi bangunan yang megah, melainkan karena “diberkati” karena memiliki keunikan yang tak dimiliki stadion lain di manapun di dunia.

Keunikan itu berupa panorama indah yang membingkai sempurna stadion itu. Pemandangan yang tiada duanya menjadi latar stadion-stadion tersebut.

Di Indonesia, punya “jenis” stadion seperti itu, misalnya saja Stadion Mandala di Jayapura. Lautan lepas membingkai stadion yang menjadi markas Persipura tersebut.

Mana lagi stadion di Asia yang memiliki pemandangan menarik di sekelilingnya? Kondeferasi Sepak Bola Asia (AFC) memilih lima stadion terindah di wilayahnya. Anda bisa setuju, bisa juga tidak. Silakan tambah daftarnya.

Changlimithang (Bhutan)

Stadion Changlimithang di Bhutan sudah terkenal dengan keindahannya. Stadion yang menjadi markas Timnas Bhutan ini dibangun pada 1974 dan mengalami renovasi pada 2007.

Pemandangan luar biasa menghiasi stadion berkapasitas 15 ribu penonton ini. Stadion ini terletak di ibu kota negara, Thimphu, yang berada 2.300 meter di atas permukaan laut.

Lebih spesifik lagi, stadion ini terletak di antara pegunungan di jantung lembah Sungai Raidak, berlatar belakangan pegunungan indah.

Sentuhan-sentuhan lokal yang disebut Dzong, mewarnai sudut-sudut bangunan stadion, terutama di sektor VIP, menjadikan pengalaman menonton dari area ini sungguh mengesankan.

Jazan’s Carved (Arab Saudi)

Stadion ini memang tak pernah menjadi venue laga besar seperti kualifikasi Piala Dunia atau Liga Champions Asia. Bisa jadi karena secara fasilitas, dinyatakan belum layak.

Meski begitu, stadion ini sangat terkenal di seantero Arab Saudi dan bahkan Asia, karena memiliki keistimewaan yang tak dimiliki stadion lain.

Jazan’s Carved terletak di tengah pegunungan Al Hashr yang berada di Arab Saudi bagian selatan.

Stadion ini lahir pada 2006 atas inisiatif seorang pengusaha lokal yang ingin menyediakan tempat bagi pemuda desa-desa di sekeliling pegunungan agar bisa bermain sepak bola dengan layak.

Sejak itu, Stadion Carved menjadi daya tarik utama di daerah tersebut. Ribuan pencinta sepak bola berkumpul di stadion ini dan menggelar pertandingan skala lokal.

Alpensia Ski Jumping (Korea Selatan)

Alpensia Ski Jumping sungguh stadion yang menarik. Stadion ini semula dibangun sebagai venue ski saat Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018. Namun, area “pendaratannya” lantas diubah menjadi lapangan sepak bola dan kini menjadi markas klub K-League, Gangwon FC.

Stadion ini terletak di jantung pegunungan Taebaek di timur laut Korea Selatan. Ujung selatan stadion ini memiliki dua bukit lompat ski, masing-masing memiliki ketinggian 142 meter dan 109 meter.

Sementara tiga sisi yang tersisa dari lapangan menawarkan 13 ribu kursi dengan pemandangan yang menakjubkan dari pegunungan di sekitarnya.

Khorfakkan (Uni Emirat Arab)

Setelah promosi ke Liga Pro UEA untuk kali pertama dalam 10 tahun terakhir, Khorfakkan FC harus menunggu hingga enam bulan sampai akhirnya memiliki markas alias stadion yang memesona.

Stadion ini terletak di kota pantai kecil dengan nama yang sama, tak jauh dari pantai timur negara itu.  Stadion Khorfakkan menjadi markas terkecil di antara 14 kontestan Liga Pro UAE lain.

Stadion ini hanya memiliki kapasitas 5.000 penonton. Tetapi, dengan Teluk Oman di satu sisi stadion dan sebuah istana kerajaan yang duduk di atas bukit kurang dari 100 meter di belakangnya, stadion ini menawarkan pemandangan indah yang tak tertandingi.

IAI Nihondira (Jepang)

Dengan latar belakang satu di antara keajaiban alam, Gunung Fuji, Stadion IAI Nihondira layak masuk daftar stadion terindah di Asia.

Stadion ini markas klub J-League, Shimizu S-Pulse, dan memiliki kapasitas terbesar di antara empat stadion indah lainnya yang ada dalam daftar ini, dengan 20 ribu penonton.

Stadion IAI Nihondira dibangun pada 1991, lantas diperluas dua tahun kemudian jelang musim pertama J-League.

Berkat lokasinya di lingkungan Nihondira di tepi Teluk Suruga, penggemar di tribune Barat dan Utara dari stadion ini dapat menikmati pemandangan Gunung Fuji. {bola}