News  

Kontroversial! Pernyataan Jubir COVID-19 Agar Si Miskin Tidak Tularkan Penyakit

Pernyataan Achmad Yurianto selaku Juru Bicara Pemerintah mengenai COVID-19 kemarin Jumat (27/3/2020) sempat membuat kontroversi di masyarakat dan membuat warganet murka.

Dalam siaran persnya di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diunggah di akun YouTube official BNPB, dari menit ke 3.13 hingga 3.25 , Achmad Yurianto mengatakan tentang si miskin dan si kaya.

“Kemudian yang kaya melindungi yang miskin agar bisa hidup dengan wajar dan yang miskin melindungi yang kaya agar tidak menularkan penyakitnya. Ini menjadi kerjasama yang penting,” ucapnya dalam siaran konferensi pers mengenai update kasus COVID-19 di Kantor BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020).

Ini lalu menjadi perbincangan viral di masyarakat, khususnya warganet di media sosial. Mereka menganggap pernyataan tersebut diskriminatif terhadap masyarakat miskin yang dituduh menularkan penyakit kepada orang kaya.

Tetapi hari ini Sabtu (28/3/2020) terdapat perbedaan ujaran dari Achmad Yurianto dengan hari kemarin (27/3/2020). Yurianto berujar dengan menghilangkan diksi yang miskin dan yang kaya perihal saling melindungi antara yang sakit dan yang sehat.

“Saling melindungi. Lindungilah yang sakit agar dia bisa melaksanakan masa isolasi diri dengan maksimal. Lindungilah yang sehat agar tidak terkena penyakit ini,” ucap Yurianto.

“Kita berkomitmen bersama mari yang sehat dijaga tetap sehat, yang mulai sakit-sakitan kita jaga supaya dia bisa kita sembuhkan dan tidak menularkan ke orang lain,” imbuhnya saat konferensi pers.

Achmad Yurianto terus mengajak seluruh elemen masyarakat berperan aktif bersama Pemerintah saling membantu dan melindungi antar sesama untuk tahapan pencegahan persebaran Covid-19 di Indonesia.

Hingga saat ini (28/3/2020) polemik pernyataan Achmad Yurianto perihal si miskin dan si kaya masih menjadi pembicaraan di masyarakat dan netizen di media sosial.