News  

Orang Gemuk 3 Kali Berisiko Lebih Parah Saat Tertular COVID-19

Kondisi obesitas atau kegemukan bisa memicu penyakit lainnya. Ternyata Covid-19 juga lebih berisiko untuk mereka yang memiliki badan gemuk. Sebab, kondisi seseorang yang kegemukan berisiko 3 kali lebih parah jika terinfeksi Covid-19.

Sebuah penelitian dilakukan di Singapura tentang efek Covid-19 pada orang Asia yang kelebihan berat badan. Menurut para peneliti, pasien obesitas lebih berisiko tiga kali lebih parah.

Sehingga kemungkinan untuk dirawat di perawatan intensif juga besar dibandingkan rekan mereka yang lebih ramping.

Penelitian oleh Pusat Nasional untuk Penyakit Menular Singapura, mengamati 91 pasien Covid-19 yang berusia di bawah 60 tahun. Peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) tinggi lebih rentan menunjukkan keparahan.

Misalnya Indeks massa tubuh (BMI) 25 atau lebih tinggi 6,3 kali lebih mungkin membutuhkan tambahan oksigen 1,2 kali lipat dengan ventilasi mekanis. Dan 3,1 kali lebih mungkin dirawat di perawatan intensif, meskipun temuan perawatan intensif tidak signifikan secara statistik.

Sedangkan, studi sebelumnya di negara lain juga menemukan hasil yang serupa. Meskipun sebagian besar menggunakan ambang BMI lebih tinggi yaitu 30 atau lebih.

Seperti di New York City, seseorang dengan BMI 30 atau lebih ditemukan menjadi faktor terbesar dalam kondisi parah selama di rumah sakit.

Sebuah penelitian di Inggris juga menemukan bahwa pria gemuk lebih berpotensi meninggal karena penyakit tersebut. Sementara orang Prancis terkait memiliki BMI 35 atau lebih tinggi, pasiennya banyak membutuhkan ventilator.

Cut-off yang lebih rendah digunakan di Singapura. Sebab populasi Asia memiliki risiko penyakit yang lebih tinggi pada ambang BMI yang lebih rendah, mungkin karena variasi dalam distribusi lemak dan metabolisme lipid”, kata para peneliti seperti dilansir dari AsiaOne, Minggu (17/5).

Hasil penelitian di Singapura diterbitkan pada 8 Mei oleh Oxford University Press. Dokter harus mempertimbangkan faktor berat badan ketika menilai pasien dan mencari gejala dan tandanya.

Misalnya pasien bisa saja menunjukkan komplikasi seperti nyeri dada atau sesak napas, demam tinggi, dan adanya infeksi paru-paru pada rontgen dada. {jawapos}