News  

Hacker Klaim Bobol Situs KPU, 2,3 Juta Data DPT Pemilu 2014 Bocor Di Dark Web

Sebanyak 2,3 juta data warga negara Indonesia bocor di internet, menurut laporan Under the Breach, sebuah akun Twitter yang memantau aktivitas hacker dan kebocoran data pribadi. Data tersebut merupakan data daftar pemilih tetap (DPT) saat Pemilu tahun 2014 lalu.
Hacker mengklaim dapat data tersebut dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam format .PDF.
Data pribadi yang bocor mencakup nama, jenis kelamin, alamat, nomor KTP, tempat tanggal lahir, usia, status lajang atau menikah. Peretas mengklaim juga punya informasi nomor Kartu Keluarga.
Hacker mem-posting data pribadi warga Indonesia di Raid Forums, sebuah forum komunitas hacker untuk saling berbagi informasi data pribadi. Ia menggunakan username Arlinst.
“Sangat berguna bagi mereka yang ingin membuat nomor (ponsel) di Indonesia (Anda butuh nomor NIK dan KK untuk melakukan registrasi). Atau digunakan untuk menambang data nomor telepon dari Indonesia,” kata penjual data tersebut, di sebuah posting yang dia buat.
Under the Breach melaporkan data tersebut berasal dari tahun 2013. Hacker pun mengklaim telah memiliki lebih dari 200 juta data pengguna warga negara Indonesia dan akan membagikannya segera.
Under the Breach (@underthebreach) merupakan akun Twitter pemantau aktivitas kebocoran data dan hacker asal Israel. Sebelumnya, Under the Breach melaporkan kebocoran 15 juta dan diikuti oleh 91 juta data pengguna platform e-commerce Tokopedia baru-baru ini.
Redaksi telah meminta tanggapan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait temuan ini. Namun, hingga berita ini ditayangkan, kementerian itu belum memberikan tanggapan. {kumparan}