News  

Sebagian Umat Islam India Rayakan Idul Fitri Pada Senin, 25 Mei 2020

Muslim di India merayakan Idul Fitri pada Senin (25/5) di tengah penerapan lockdown di negara itu. Karena itu, Muslim di sana tidak menggelar sholat Idul Fitri berjamaah di masjid dan menghindari perayaan publik.

Masyarakat beribadah di rumah masing-masing dan tidak merayakan hari raya seperti biasa, termasuk menerima tamu.

Namun di Kashmir, Kerala dan beberapa tempat lain di India, Muslim merayakan Idul Fitri pada Ahad (24/5) setelah negara-negara Muslim mengumumkan akhir Ramadhan pada Sabtu (23/5).

Namun, sebagian besar Muslim India mengikuti pengumuman oleh Imam Masjid Jama Delhi, Syed Ahmed Bukhari, yang menetapkan 1 Syawal 1441 H pada Senin (26/5).

Asisten Profesor di Departemen Teologi di Aligarh Muslim University, Nadeem Ashraf, mengatakan Islam berfokus untuk melindungi kehidupan.

Menurutnya, tidak mempertahankan aturan jarak sosial dalam situasi wabah virus corona saat ini membahayakan kehidupan orang. Hal itu menurutnya akan dianggap keliru dari sudut pandang Islam.

“Meskipun ada pembatasan pada pertemuan publik selama lockdown karena Covid-19, umat Islam telah menjalankan tugas agama mereka dengan sangat baik,” katanya kepada Bernama, dilansir pada Senin (25/5).

Meski tidak ada perayaan Idul Fitri seperti biasa, namun Muslim di India memilih untuk lebih banyak beramal di hari raya ini.

Para pemimpin dan cendekiawan agama telah mengimbau komunitas Muslim di sana untuk lebih banyak mengeluarkan uang guna membantu mereka yang menghadapi masalah keuangan selama lockdown.

Akibat wabah dan penerapan lockdown, banyak yang menjadi pengangguran dan mengalami kerugian bisnis yang signifikan

Presiden Jamiat Ulama di unit negara bagian Madhya Pradesh, Haji Mohammad Haroon, mengatakan orang-orang telah mengindahkan seruan-seruan dan banyak yang berkontribusi pada pekerjaan amal. Dia mengatakan, momen Id ini adalah momen solidaritas dengan mereka yang membutuhkan.

“Hari ini kami sedang menyiapkan banyak makanan untuk dibagikan di antara yang membutuhkan dan mereka yang kehilangan pekerjaan. Begitu banyak orang lain akan melakukan hal yang sama alih-alih menerima tamu di rumah,” kata Haroon. {republika}