PENGAMAT MotoGP, Carlo Pernat memuji keputusan bos Ducati, Luigi Dall’igna yang ternyata tepat membuang sang juara dunia 2024, Jorge Martin untuk musim 2025 ini. Pasalnya Marc Marquez yang dipilih naik ke tim pabrikan Ducati nyatanya mampu menjadi rider yang paling berjaya di MotoGP 2025 sejauh ini.
Keputusan Ducati mempromosikan Marquez dari Gresini Racing sempat membuat perdebatan. Tak terkecuali Pernat yang sempat mengkritik keputusan tersebut.
Pasalnya, tim pabrikan asal Italia tersebut berani melepas Martin, bahkan Enea Bastianini, dan Marco Bezzecchi. Akan tetapi, The Baby Alien -julukan Marc Marquez- menunjukkan taringya.
1. Ducati Tepat Rekrut Marc Marquez
Pembalap asal Spanyol itu sejauh ini sudah mengemas empat kemenangan balapan utama dari sembilan seri balapan yang telah dimainkan. Teranyar, dia memenangi balapan MotoGP Aragon 2025.
Pernat pun mengakui keputusan Dall’Igna memilih Marquez adalah sebuah keputusan tepat. Dia memuji setinggi langit sosok insinyur Ducati tersebut. Karena keputusan merekrut Baby Alien merupakan keputusan cerdas lantaran terbukti jitu.
“Satu hal harus diakui: keputusan Dall’Igna sangat tepat! Dia sempat dikritik, bahkan oleh saya sendiri karena memilih Marc Marquez dan melepas pembalap-pembalap seperti Bezzecchi, Bastianini, dan Martin ke tim lain,” kata Pernat, dilansir dari Motosan, Jumat (13/6/2025).
“Tapi Gigi (Dall’Igna) bukan sekadar teknisi, dia melihat lebih dari itu. Dia membuat keputusan berdasarkan meritokrasi dan data yang konkret; keputusannya jelas sangat positif. Kita semua sempat ragu, tapi pada akhirnya, seperti biasa, dia menang,” sambungnya.
2. Bicara Persaigan Tim MotoGP
Lebih lanjut, Pernat berkomentar soal Ducati yang masih mendominasi di musim ini. Tim pabrikan asal Italia itu mendominasi klasemen sementara pembalap MotoGP 2025 dengan menempatkan lima pembalapnya di lima besar.
“Dominasi Ducati: ada lima Ducati di enam posisi teratas dan enam dari sepuluh besar. Kita kembali ke era lama; jelas bahwa kemajuan, bahkan dengan adanya konsesi untuk Yamaha dan Honda, mulai membuahkan hasil,” ujarnya.
“Mereka sudah berinvestasi besar, baik dalam hal material maupun SDM. Yamaha bahkan merekrut Massimo Bartolini, mantan teknisi Ducati, dan staf-staf hebat lainnya. Tapi mengejar Ducati bukan hal mudah,” pungkas Pernat.(Sumber)