Kritisi Upacara Hari Pancasila, PKS: Jokowi Jangan Lecehkan Kebijakan Sendiri

Meski di tengah wabah virus corona, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) akan menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada Senin, (1/6). Presiden Jokowi direncanakan akan memimpin upacara tersebut.
Menanggapi itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan melaksanakan upacara di tengah wabah corona tak memberikan contoh yang baik untuk masyarakat.
“Mencontohkan upacara di tengah kebijakan PSBB tidak memberi contoh yang baik bagi masyarakat,” kata Mardani saat dihubungi, Jumat (29/5).
Mardani menuturkan seharusnya pemerintah tak menodai kebijakan yang dibuatnya yakni PSBB dengan tak menciptakan kerumunan demi mencegah penyebaran virus corona. Dia pun meminta pemerintah turut displin melaksanakan kebijakan tersebut.
“Ayo jangan lecehkan kebijakan sendiri. Semua mesti satu sikap dan satu aksi,” tuturnya.
Saat ini, anggota Komisi II DPR Fraksi PKS itu menuturkan, keselamatan masyarakat menjadi sebuah prioritas. Baginya, pejabat publik memiliki tanggung jawab untuk melindungi keselamatan masyarakat dalam menghadapi pandemi.
“Semua hendaknya menjaga keselamatan, publik nomor satu. Keselamatan publik menjadi tanggung jawab kita, khususnya figur dan pejabat publik,” tandas dia.
Dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, Wapres Ma’ruf Amin, Menko PMK Muhadjir Effendy, Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua MPR Bambang Soesatyo juga direncakan akan hadir. Jumlah maksimal peserta yang mengikuti upacara sebanyak 100 orang.
Wakil Ketua Dewan Pengarah BPIP, Try Sutrisno menuturkan dalam upacara Hari Lahir Pancasila pihaknya akan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya dengan melakukan rapid test bagi semua pihak yang terlibat dalam upacara.
“Maka peringatan kali ini harus benar-benar menerapkan protokol penanganan COVID-19 secara ketat. Seperti melakukan rapid test terlebih dahulu bagi seluruh pihak yang terlibat, petugas, peserta upacara hingga wartawan yang meliput,” ucap Try Sutrisno. {kumparan}