Tiga Kali Juara, Praveen/Melati Lebih Cocok Main di Eropa?

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, mengoleksi tiga trofi juara yang semua diraih di turnamen di Eropa. Apakah tanah Eropa lebih bertuah bagi mereka?

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjuarai All England Open 2020 di Birmingham, Inggris, pada 15 Maret lalu.

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjadi juara turnamen prestisiu itu berkat kemenangan atas Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) di final.

Gelar juara All England Open 2020 menjadi gelar ketiga yang diraih Praveen/Melati dari turnamen internasional BWF.

Pada 2019, Praveen/Melati dua kali berjaya. Menariknya dua gelar Praveen/Melati itu dihasilkan dari turnamen di Benua Biru, Denmark Open dan French Open.

Meski punya tren positif di Eropa, Melati Daeva Oktavianti mengatakan ia dan Praveen selalu mengeluarkan penampilan terbaik mereka setiap bertanding di lokasi manapun.

“Saya dan Praveen ingin memberi penampilan terbaik dan maksimal setiap pertandingan di mana saja,” kata Melati dalam konferensi pers virtual, Kamis (11/6/2020).

“Namun, karena gelar kami dapatnya di Eropa semua, jadi dibilang kami cocok main di sana. Padahal pada pertandingan di negara lain pun tetap maksimal.”

Pemain berusia 25 tahun tersebut menyebut pertandingan di benua Eropa justru punya tantangan sendiri. “Kalau bermain di sana, bolanya justru lebih berat,” tutur Melati.

Toh, pemain asal klub PB Djarum itu tak menampik ada hal yang menyenangkan saat bermain pada turnamen di benua Eropa.

“Memang lebih enak bermain di sana, mungkin karena lebih adem,” ucap dia sambil tertawa.

Pencapaian Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti pada tiga turnamen terakhir di Eropa turut memengaruhi ranking mereka.

Keduanya kini menduduki peringkat ke-4 dunia dan Race to Tokyo alias peringkat untuk menentukan kelolosan ke Olimpiade Tokyo.