Tekno  

Marak Pesan Penipuan, Instagram Ingatkan Pengguna Untuk Hati-Hati

PARIS, FRANCE - MARCH 15: In this photo illustration, the social media application logo, Instagram is displayed on the screen of a computer on March 15, 2019 in Paris, France. Social media Facebook, Instagram, Messenger and WhatsApp have been affected by a global outage for nearly 24 hours on March 14, 2019 cutting virtual worlds to nearly 2.3 billion potential users. Facebook has explained the causes of malfunctions that have disrupted its networks in recent days. This failure is due to the "server configuration change" that has caused cascading problems Facebook is excused for the inconvenience caused to users and companies that are dependent on Facebook, Instagram or WhatsApp to run their business.(Photo by Chesnot/Getty Images)

Instagram mengingatkan seluruh pengguna untuk hati-hati. Sebuah penelitian baru-baru ini menyebutkan bahwa media sosial terpopuler di dunia setelah WhatsApp itu rentan disusupi pesan penipuan yang mengklaim bahwa pengguna mereka telah melanggar hak cipta.

Dikutip dari situsĀ Mirror, Sabtu, 20 Juni 2020, yang lebih mencemaskannya lagi adalah penipu akan mengancam korban menutup akun jika tidak menyerahkan data pribadi.

“Pesan penipuan berpura-pura datang dari pusat bantuan Instagtam, mengancam akan menutup akun jika korbannya tidak menyerahkan data pribadi. Itu adalah phising, hapus dan abaikan,” demikian keterangan resmi yang dikeluarkan peneliti.

Mereka lalu akan menautkan salah satu postingan korban dan mengklaim korban telah melanggar hak cipta.

Pesan penipuan itu berbunyi, “Halo pengguna Instagram yang terhormat. Pelanggaran hak cipta telah terdeteksi di postingan akun Anda. Jika menurut Anda ini deteksi yang salah, Anda harus memberi umpan balik,”.

“Jika tidak, akun akan ditutup dalam 24 jam. Anda dapat memberi umpan balik melalui tautan di bawah ini. Terimakasih atas pengertian Anda,” lanjut penipu itu. Tautan akan mengarahkan korban ke situs Instagram palsu, di mana pengguna didesak menyerahkan data pribadi.

Untuk lebih meyakinkan, penipu juga menambahkan alamat Instagram di California, AS. Meski cukup meyakinkan, namun ada tanda-tanda bahwa pesan itu palsu. Pesan datang dari akunĀ Instagramsupportcf, yang mana bukan bagian dari akun resmi anak perusahaan Facebook ini.

Kemudian, banyak ditemukan kesalahan tata bahasa, yang sering ditemukan pada surat penipuan.

Informasi akun atau masalah tidak akan diberi tahu melalui DM (direct message), melainkan via email. Instagram tengah melakukan penyelidikan, namun akun tersebut saat ini sudah lenyap dari platform. {viva}