News  

BNPB: 4.930 Warga Luwu Utara Jadi Korban Banjir Bandang, 46 Orang Hilang

Banjir bandang melanda enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (13/7). Enam kecamatan yang terdampak yakni Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengatakan akibat bencana itu 4.930 keluarga terdampak. BPBD Kabupaten Luwu Utara menyebut banjir dipicu salah satunya hujan dengan intensitas tinggi.
“Debit air hujan mengakibatkan Sungai Masamba, Rongkang dan Sungai Rada meluap sehingga terjadi banjir bandang. BPBD setempat telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait,” kata Raditya dalam keterangannya, Selasa (14/7).
Raditya menambahkan, pihak PLN masih melakukan perbaikan jaringan listrik sejak Selasa pagi. Selain itu BPBD setempat bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Luwu Timur dan Kota Palopo telah melakukan kaji cepat di lapangan.
“Pusdalops BNPB mendapatkan informasi terkait kendala yang dihadapi pascabanjir. Jalan lintas provinsi tertimbun material lumpur sehingga menutup akses menuju pos komando utama dan lokasi terdampak,” ucap dia.
“Personel di lapangan harus memutar sejauh 10 km dalam mengakses lokasi terdampak. Saat ini hanya provider XL yang dapat digunakan masyarakat setempat,” tambahnya.
Sementara terkait dengan korban jiwa, Raditya menuturkan hingga saat ini disebutkan 10 orang meninggal akibat banjir bandang di Masamba. Sedangkan 46 lainnya masih dalam pencarian. “Kemudian 10 korban luka-luka dirujuk ke RSUD Masamba,” tuturnya.
Banjir bandang menerjang sejumlah wilayah di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Senin malam. Akibatnya sejumlah rumah warga tertimbun lumpur dan tidak sedikit yang hanyut. Mobil-mobil juga turut hanyut.
Banjir bandang ini terjadi akibat luapan Sungai Masamba. Sejumlah rumah yang berada di bantaran sungai pun terendam banjir dan sebagian hanyut. {kumparan}