Baru-baru terdapat isu yang tengah hangat dibincangkan oleh warganet, khususnya para pengguna Twitter terkait salah satu kampus swasta di Bandung, Institut Teknologi Nasional (Itenas).
Berdasarkan dari unggahan yang beredar, diduga kampus tersebut melakukan ritual pemujaan setan dalam salah satu kegiatannya. Di kolom unggahan pun dituliskan bahwa kampus yang dimaksud adalah It*n*s.
Isu tersebut kemudian diverifikasi oleh program unggulan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar), Jabar Sapu Bersih (Saber) Hoaks melalui akun Instagramnya, @jabarsaberhoaks pada Sabtu, 25 Juli 2020.
Jabar Saber Hoaks memverifikasi bahwa kabar itu masuk dalam hoaks berjenis false context, konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi salah.
Pernyataan itu juga disanggah oleh Kepala Biro Kerjasama, Hubungan Masyarakat, dan Pemasaran, Ibu Yulianti Pratama saat ditemui Tim Jabar Saber Hoaks di Kampus Itenas.
Ia menyebut bahwa isi berita, narasi, foto dan unggahan yang disampaikan dengan menyebut ‘Sekte Pemuja Setan di Kampus’ dan terkesan dilaukan di Kampus Itenas tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta.
“Beberapa foto yang disampaikan merupakan kegiatan mahasiswa kami, tetapi sama sekali tidak ada hubungannya dengan ‘Ritual Pemujaan Setan’ atau ‘Sekte Pemujaan Setan’,” ujar Yulianti.
Ia menambahkan bahwa kegiatan dalam foto yang telah menjadi viral di media sosial tersebut adalah bagian dari kegiatan ‘Jumat Seram’.
“Kegiatan dalam foto yang beredar adalah bagian dari kegiatan ‘Jumat Seram’ (Jumat Senang Ramai-Ramai), yang diadakan oleh mahasiswa kami pada bulan November 2019,” lanjutnya.
Pihaknya pun mempertegas konten tersebut merupakan hoaks melalui akun Instagram resmi Itenas, @itenas.official yang diunggah pada Jumat, 24 Juli 2020.
“(Itenas Klarifikasi) sehubungan dengan beredarnya berita, informasi, video, postingan di media sosial Instagram, Twitter dan Youtube ‘Kampus Pemujaan Setan di Bandung‘ dengan hastag #Bandung #PemujaanSetan #Kampus,” tulis Itenas.
Dalam unggahan tersebut, Itenas menilai adanya penggiringan opini atau persepsi bahwa kegiatan ‘pemujaan setan’ terjadi di wilayah kampus mereka yakni Jl. PH.H. Mustofa Nomor 23, Neglasari, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat.
“Kami menilai adanya penggiringan opini atau persepsi bahwa kegiatan pemujaan setan yang dimaksud terjadi di kampus kami, Institut Teknologi Nasional Bandung,” lanjut Itenas.
“Hal ini terlihat dari pernyataan ‘di kampus It*n*s’ yang terletak di Jl. PHH Mustapa Bandung,” tulisnya.
Pihak Itenas pun berharap setiap orang mampu memberantas hoaks dengan menggunakan media sosial secara bijak. “Berantas hoax dengan bijak menggunakan bersosial media,” tulis Itenas.
Menurut Jabar Saber Hoaks, terdapat tujuh jenis mis dan disinformasi. Di antarnya adalah konten baru yang sengaja dibuat, memanipulasi informasi dan meniru sumber asli.
Adapula konten asli yang dipadankan dengan informasi salah, penggunaan informasi sesat, judul atau gambar tidak mendukung konten. Juga, konten yang tidak bermaksud merugikan namun berpotensi mengelabui publik. {pikiranrakyat}